Liputan6.com, Jakarta Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) mengatakan, pengusaha di Indonesia membutuhkan peningkatan daya saing, terutama di era digital yang semakin berkembang. Ini dinilai perlu, sebab itu menjadi salah satu syarat mutlak demi memenangkan persaingan di pasar global.
Hal itulah yang menjadi topik utama Rapat Kerja Nasional 1 HIPKA PERIODE 2017-2022 yang digelar di Jakarta, 20-22 September 2017. “Rakerna juga diharapkan mampu mendorong para pengusaha HIPKA mampu mengadaptasi usahanya dengan kemajuan teknologi di era digitalisasi saat ini,” tutur Kamrussamad, Ketua Steering Committee Rakernas HIPKA, di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Advertisement
Selain itu, HIPKA juga menilai, idealnya negara memiliki persentasi pengusaha 2 persen dari total penduduk. Hal itu agar mereka dapat berkontribusi menyetarakan kekuatan ekonomi yang dibutuhkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia juga mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan usaha UMKM menjadi kuat dengan produk-produknya. Lalu, mampu membuka pasar seluas-luasnya antar provinsi dan luar negeri.
“Selain itu, Rakernas juga ingin membuat rekomendasi kepada pemerintah terkait permodalan pengusaha pemula,” tutur dia.
Rakernas kali ini akan menghadirkan sejumlah tokoh dunia usaha seperti Erwin Aksa (Komisaris Utama Bosowa Group), Sandiaga S Uno, Jonathan Tahir (pelaku bisnis hospital), Isaac B. Tanihaha (pelaku bisnis properti), dan Bayu Priawan (pelaku bisnis transportasi).
Acara ini juga akan mengundang Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
"Kami berharap sinergi antara HIPKA dengan perbankan, dan pemerintah serta pelaku ekonomi lainnya bisa tercipta melalui Rakernas ini," tukas Kamrussamad.