Liputan6.com, Bangkok - Polisi Thailand tengah mencari sepasang warga asing yang dilaporkan melakukan aksi tak senonoh di ruang publik.
Dua orang tersebut diduga melakukan hubungan seksual di sebuah jembatan pejalan kaki yang terletak di distrik Ray Chan Wang Chan, Bangkok.
Dikutip dari laman Asia One, Selasa (19/9/2017), Letnan Kolonel Pransong Pumhuayrod mengatakan, ia telah menugaskan penyidik untuk menemukan pria dan wanita tersebut.
Apabila keduanya berhasil ditangkap, mereka akan dituntut dengan pasal perbuatan tidak senonoh di depan publik.
Baca Juga
Advertisement
Upaya pencarian yang dilakukan oleh polisi bermula dari sebuah video yang beredar di pengguna media sosial Thailand. Dalam video tersebut tampak jelas keduanya tengah berhubungan badan, meski kondisi di jembatan tersebut tengah hujan.
Video yang beredar pertama kali diunggah oleh seorang pemilik akun Facebook bernama Adisak Khawsa-ard.
Adisak yang sekaligus seorang saksi mata mengatakan, kedua pasangan itu sudah terlihat berciuman di sebuah halte. Meski hujan turun, keduanya tetap nekat naik ke jembatan.
Ia juga mengatakan bahwa jembatan yang persis berada di depan sekolah Ben Pleng Ta Lam itu jarang digunakan oleh pejalan kaki pada akhir pekan. Maka dari itu, mereka berani melakukan hubungan intim.
Video yang sudah diputar lebih dari 3,1 juta kali itu mendapat kecaman dari warga dan pengguna sosial media.
Adegan Mesum di Pinggir Jalan
Beradegan intim di muka umum tidak hanya terjadi di Thailand. Pada Juli 2017, otoritas Malaysia tengah melacak reporter berita daring (online) yang menulis sebuah artikel tentang sepasang muda-mudi yang nekat berhubungan seks di pinggir jalan raya Changkat Kledang, Malaysia.
Dikutip dari laman Asia One, Kepala Polisi Penang, Datuk Chuah Ghee Lye, mengatakan, penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya telah dimulai.
"Kami telah melacak situs berita online yang yang memuat artikel tersebut berasal dari Azerbaijan. Sementara itu, alamat IP (Internet Protocol) ada di Pennsylvania, Amerika Serikat," ujar Chuah Ghee Lye.
"Namun, pihak kami tak menutup kemungkinan oknum yang menulis artikel tersebut berada di Malaysia. Sebab, sebagian besar artikel tersebut di tujukan kepada pengguna internet di Penang," ia menambahkan.
Kemungkinan tersebutlah yang membuat pihak kepolisian berusaha mencari tahu di mana lokasi pelaku penyebaran konten tersebut.
"Selain mempertimbangkan kebenarannya, kami ingin menyelidiki terlebih dahulu apakah berita itu benar atau tidak," ujar Chuah Ghee Lye.
Namun pihak polisi memperingatkan, sanksi menanti jika foto yang telah beredar tersebut adalah palsu dan rekayasa belaka.
"Jika portal itu melaporkan berita palsu, kami akan merujuk kasus ini kepada Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia," kata dia.
Advertisement