Liputan6.com, Jakarta - Ferry Nurdiansyah, pria asal Sumedang, Jawa Barat ini menjadi salah satu pemuda dari Indonesia yang sangat beruntung. Pasalnya, dia mendapat kesempatan untuk langsung mengunjungi pabrik Lamborghini di Bologna, Italia.
Tak hanya itu, pemuda berusia 18 tahun itu juga berkesempatan merasakan mengendarai salah satu unit Lamborghini di sirkuit legendaris, Nurburgring, Jerman.
Baca Juga
Advertisement
Mimpi Ferry yang menjadi kenyataan ini berkat kepandaiannya dalam mendesain. Ya, pemuda lulusan SMK Negeri 1 Sumedang ini dinobatkan sebagai pemenang utama Best Free Hand, dalam ajang lomba desain grafis Lamborghini Livery Contest yang diadakan PT Pertamina (Persero).
Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito, Lamborghini Livery Contest merupakan kompetisi desain grafis dengan menggunakan platfom digital dan menggunakan image Lamborghini sebagai kanvasnya.
“Karya desain Ferry berhasil mengalahkan 1.617 peserta dengan 2.898 desain,” ungkap Adiatma dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9/2017).
Adiatma melanjutkan, Pertamina menggandeng Lamborghini dengan harapan bisa menjaring ide-ide kreatif kaum muda Indonesia. Mereka diberikan kebebasan untuk berkreasi dalam mendesain mobil Lamborghini Pertamina Pertamax Fastron secara online di laman resmi Pertamina.
Dalam lomba ini, proses desain bisa dilakukan dengan dua cara, yakni mendesain langsung dari web (mix n match), dan yang kedua mendesain sendiri melalui aplikasi free hand yang bisa diunduh dari situs web.
Ferry sendiri mengaku sangat bangga karena mampu melihat pembuatan Lamborghini di Italia dan menjajalnya di Jerman. “Semoga ini akan memperkaya pengalaman saya dalam bidang desain grafis,” ujar Ferry.
Simak Video Pilihan Berikut:
Ferrari dan Lamborghini Satu Suara soal Elektrifikasi
Ferrari dan Lamborghini mungkin rival abadi. Namun, pada momen tertentu, mereka bisa jadi satu suara. Contohnya, soal mobil listrik.
Di Frankfurt Motor Show yang dihelat mulai 12 September kemarin, dua eksekutif pabrikan mobil berperforma itu mengatakan belum punya rencana mengembangkan mobil listrik penuh, meski mereka memang sedang mengembangkan mobil sport hybrid.
Yang dimaksud dengan mobil listrik penuh adalah kendaraan yang digerakkan sepenuhnya oleh motor listrik, yang memperoleh energi dari baterai. Sementara mobil hybrid, selain memanfaatkan motor, juga masih mengandalkan mesin sebagai penggerak utama.
Michael Leiters, Chief Technology Offer Ferrari, mengatakan bahwa dia tidak bisa membayangkan bagaimana mobil sport Ferrari bertenaga listrik sepenuhnya dikembangkan menggantikan apa yang ada sekarang, termasuk soal pengalaman berkendara.
"Butuh lebih banyak waktu, inovasi untuk mendapatkan kinerja yang sama, dan yang bahkan lebih menantang lagi, untuk mendapatkan kesenangan berkendara yang sama dengan yang kita miliki saat ini," kata Leiters, dikutip dari Automotive News.
Meski begitu, Leiters tidak menampik bahwa elektrifikasi adalah arah bisnis otomotif secara umum.
Sementara CEO Lamborghini, Stefano Domenicalli, secara garis besar juga sepakat dengan gagasan elektrifikasi itu. Namun, bagi mereka, untuk segmen sport tidak bisa serta-merta langsung "melompat" dari mesin konvensional ke motor listrik.
"Saya tidak lihat listrik menjadi perkembangan langsung dari segmen mobil sport super. Tapi hibridisasi pasti akan datang," katanya, di kesempatan yang berbeda.
Advertisement