Djarot Sarankan Ada Pembatas Waktu Gratis Masuk Ancol

Menurut Djarot, hal itu dapat menjaga kawasan Ancol tidak disalahgunakan saat malam hari.

oleh Ika Defianti diperbarui 20 Sep 2017, 08:29 WIB
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Monas, Jumat (30/6/2017). (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyarankan penggratisan masuk Taman Impian Jaya Ancol diberikan batas waktu. Kecuali mereka yang tinggal di kawasan Ancol.

"Maka ada jam buka Ancol, kecuali yang tinggal di apartemen, cottage, hotel, itu boleh. Tapi masyarakat umum tidak boleh," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).

Menurut Djarot, hal itu dapat menjaga kawasan Ancol tidak disalahgunakan saat malam hari. Namun, untuk masuk setiap wahana di Ancol akan tetap dikenakan tarif dan untuk parkir juga akan bayar lebih mahal.

"Dengan cara seperti itu, maka kita bisa menjaga supaya Ancol tidak disalahgunakan kalau malam hari. Tapi, kalau siang hari bolehlah, orang mau main di pantai sama keluarganya," papar dia.

Mantan Wali Kota Blitar itu menyatakan hal itu dapat membantu menghidupkan kawasan Ancol dari segi kuliner hingga pasar seninya.

"Ancol juga kalau hari libur itu bisa digunakan untuk olahraga," ujarnya.

Sedangkan untuk mekanisme lebih lanjut, kata Djarot, akan didiskusikan dengan pihak Ancol. Apalagi, salah satu cabang olahraga saat Asian Games 2018 akan diselenggarakan di Ancol.

"Dekat Hotel Mercure itu dijadikan venue untuk Asian Games, jetski di situ. Dengan cara itu, maka masyarakat di Jakarta bisa menikmati tanpa ada diskriminasi," jelas Djarot.

 


Bayar Kuno

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menganggap, pembayaran tiket masuk di Taman Impian Jaya Ancol sudah kuno. Hal tersebut dikarenakan sistem pembayarannya masih menggunakan uang tunai.

"Kan belum cashless, dihitung pakai karcis, masih kuno. Ya enggak?" ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat 15 September 2017.

Ada gagasan pembayaran masuk Ancol ditiadakan alias gratis. Hanya, kata Djarot, biaya parkir nantinya bisa dinaikkan.

"Sekarang bayangin kalau masuk ke Ancol itu, cuman dihitung bayarnya dan masih belum cashless, bagaimana ngitungnya, bagaimana pertanggungjawabannya?" paparnya.

Jadi, menurut Djarot, tuntutan masyarakat agar tiket masuk Ancol gratis sangat wajar.

"Dan kalau bagus itu parkir mobilnya aja kena agak tinggi, perjam katakanlah, kalau masuk ke wahana baru bayar," ucapnya.

Dengan cara seperti itu, Djarot menilai, Pasar Seni yang ada di Ancol dapat hidup. Tetapi, kata dia, pemanfaatannya harus tetap dikontrol agar tidak kumuh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya