Liputan6.com, Jakarta Tesla pernah mengatakan bahwa metode tukar baterai menjadi solusi cepat dan efisien dibanding waktu pengisian baterai. Hanya saja, metode tersebut gagal dan tidak dikembangkan lagi oleh Tesla.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun demikian, baru-baru ini sebuah hak cipta dipublikasikan oleh kantor Patent and Trademark di Amerika Serikat. Gambar hak cipta tersebut menunjukkan Tesla kembali berminat dengan metode tukar baterai, dikutip dari Carscoops, Rabu (20/9/2017).
Hak cipta tersebut memperlihatkan 52 halaman bergambarkan berbagai metode tukar baterai. Beberapa gambar di antaranya melibatkan penggunaan lift untuk mengangkat mobil, setelah itu terdapat lift kecil untuk menurunkan baterai dan menggantinya dengan baterai lainnya. Sistem penggantian baterai tersebut dikatakan dapat dipasang di SPBU atau dibuat secara mobile.
Sulit untuk menerka rencana Tesla dengan hak cipta yang satu ini. Sebab, saat ini Tesla lebih fokus kepada jaringan supercharging.
Untuk diketahui, Tesla yang digunakan sebagai model di dalam hak cipta tersebut merupakan Tesla Model S yang lama. Ini menandakan sketsa tersebut sudah dibuat beberapa tahun lalu, dan Tesla mendaftarkan hak paten ini agar pabrikan lain tidak mengupayakan metode tukar baterai.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diam-Diam, Tesla Tingkatkan Kapasitas Baterai Mobil Konsumen
Tesla secara mengejutkan "membuka" kapasitas baterai untuk Model S, X 60, dan 60D, dari yang awalnya hanya 60 kWh menjadi 75 kWh. Ini mereka lakukan dengan cara "remote" atau dari jauh, menggunakan fitur pembaruan perangkat lunak.
Hal ini mereka lakukan dalam rangka menyelamatkan konsumen mereka dari badai Irma, yang membuat jutaan orang harus dievakuasi dari Florida, wilayah yang terkena dampak paling parah. Dengan "membuka" kapasitas baterai, mobil bisa melaju lebih jauh.
Menariknya, seperti yang dilaporkan Electrek, tidak ada konsumen yang tahu apa yang dilakukan pabrikan. Mereka hanya tahu bahwa secara tiba-tiba kendaraannya bisa melaju lebih jauh.
Seorang pemilik Tesla Model S 60 misalnya, bilang bahwa mobilnya bisa melaju hampir 40 mil atau lebih dari 60 km.
Perwakilan Tesla bilang bahwa ini adalah tindakan darurat yang harus mereka lakukan demi membantu proses evakuasi. Oleh karenanya, dia juga mengatakan bahwa pembukaan kapasitas baterai itu dilakukan sementara. Baterai akan diatur ke kondisi awal ketika keadaan sudah aman.
Model-model ini sebetulnya memang punya kapasitas baterai 75 kWh. Namun, karena alasan keterjangkauan, Tesla "menguncinya" menjadi hanya 60 kWh.
Konsumen bisa saja melakukan upgrade baterai dalam kondisi normal. Namun, Tesla menetapkan harga pembaruan antara US$ 4.500 sampai US$ 9.000 (sekira Rp 59 juta sampai Rp 118 juta), tergantung pada model dan waktu pembaruan.
Advertisement