Aksi Beli Investor Asing Dorong IHSG Naik ke 5.906,47

Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih terlihat akan berada di rentang konsolidasi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Sep 2017, 16:16 WIB
Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih terlihat akan berada di rentang konsolidasi.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Akan tetapi, IHSG akhirnya ditutup di zona hijau meskipun penguatannya hanya tipis.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (20/9/2017), IHSG naik 5,24 poin atau 0,09 persen ke posisi 5.906,47. Sebagian besar indeks acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 146 saham menghijau sehingga mendorong IHSG menguat. 165 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 130 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.908,85 dan terendah 5.885,83.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 298.715 kali dengan volume perdagangan 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6 triliun.

Investor asing masih melakukan aksi beli Rp 45 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.272.

Secara sektoral, antara yang menguat dan melemah sama kuat. Lima sektor yang menguat adalah perkebunan, industri dasar, barang konsumsi, perdagangan dan manufaktur.

Saham-saham cetak top gainers antara lain saham OKAS naik 25 persen ke posisi Rp 545 per saham, saham MTSM melonjak 18,46 persen ke posisi Rp 308 per saham, dan saham FPNI menanjak 16,96 persen ke posisi Rp 262 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham GOLD susut 15,32 persen ke posisi Rp 525 per saham, saham BMAS merosot 9,22 persen ke posisi Rp 374 per saham, dan saham UNIT tergelincir 6,67 persen ke posisi Rp 224 per saham.

Penguatan IHSG pada hari sesuai dengan prediksi para analis. Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih terlihat akan berada di rentang konsolidasi.

Pelaku pasar menanti rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu sentimen IHSG. Ditambah pasar juga menantikan aliran dana investor asing yang signifikan masuk ke pasar saham Indonesia.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak variasi dengan kecenderungan naik terbatas.

"Pergerakan IHSG kembali cukup positif meski bergerak terbatas. Indikator teknikal masih berada di area jenuh beli menahan pergerakan optimis selanjutnya," jelas Lanjar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya