Liputan6.com, Jakarta Wall Street ditutup menguat pada perdagangan kemarin, setelah Bank Sentral the Federal Reserve (The Fed) mengeluarkan kebijakannya.
S&P 500 dan DOw Jones ditutup naik tipis, dan menlanjutkan rentetan rekor penguatan, setelah the Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga paa akhir tahun ini dan memberi tahu waktu kapan mereka akan mengurangi neraca keuangan.
Advertisement
Melansir Reuters, Kamis (21/9/2017), suku bunga The Fed tak berubah sekarang dan bisa diantisipai. Tapi ekspektasi investor berubah untuk Desember setelah bank sentral Amerika itu memberi sinyal akan menaikkan suku bunga meski inflasi rendah.
Sejalan dengan ekspektasi itu, The Fed mengatakan bahwa mulai Oktober mereka akan memangkas sekitar US$ 4,2 triliun surat utang Amerika Serikat dan sekuritas berbasis surat gadai dengan pemangkasan hingga mencapai US$ 10 miliar setiap bulan, dari jumlah sekurias yang mereka investasikan kembali.
Karena itu, saham-saham keuangan naik, sementara saham utilitas turun mengingat sektor tersebut akan men jadi kurang menarik saat suku bunga naik.
Setelah pernyataan para pedagang bertaruh kira-kira 67 persen kemungkinan kenaikan Desember, dibandingkan dengan 51 persen beberapa menit sebelumnya, menurut alat FedWatch CME Group.
"Menjaga tingkat kenaikan di mana mereka diharapkan. Yang tidak diketahui adalah nada. Reaksi pasar menafsirkan the Fed sedikit hawkish tapi tidak terlalu banyak, "kata Victor Jones, direktur perdagangan TD Ameritrade di Chicago.
Dow Jones Industrial Average naik 41,79 poin atau 0,19 persen untuk berakhir di 22.412,59, ketujuh kalinya naik.
Kemudian S&P 500 menambahkan 1,59 poin atau 0,06 persen ke level 2.508,24 dan mencatatkan kenaikan 6 kali pada 7 sesi terakhir. Sementara Nasdaq Composite anjlok 5,28 poin atau 0,08 persen ke level 6.456,04, di mana saham Apple memimpin pelemahan.