PPIH dan Muassasah Asia Tenggara Gelar Rapat Evaluasi Armina

Menurut Sri Ilham, beberapa tenda di Arafah masih ada yang terbuka sehingga fungsi pendingin tidak maksimal.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 21 Sep 2017, 08:55 WIB
Suasana masjid Namirah yang dipenuhi ratusan ribu jemaah haji di Kota Arafah, Arab Saudi (31/8). Masjid ini hanya dibuka setahun sekali, yaitu pada tanggal 9 Dzulhijah, saat jemaah haji melaksanakan wukuf di arafah. (AP Photo / Khalil Hamra)

Liputan6.com, Madinah - Misi Haji Indonesia atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar rapat dengan Muassasah Asia Tenggara. Rapat yang digelar di Kantor Muassasah ini membahas evaluasi layanan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).

Hadir dari pihak Indonesia antara lain Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Staf Teknis Haji Ahmad Dumyathi, dan Kadaker Makkah Nasrullah Jasam. Sementara dari pihak Muassasah, tampak hadir Ketua Muasasah Amin Indragiri, Sekretaris Muassasah Yusuf Jaha, serta Wakil Bidang Kesehatan Emad Fathoni.

Kepada pihak Muassasah mewakili Misi Haji Indonesia, Sri Ilham menyampaikan sejumlah catatan, yakni pertama terkait transportasi.

"Beberapa bus yang akan membawa jemaah dari hotel jemaah ke Arafah terlambat datang. Demikian juga beberapa bus yang membawa jemaah dari Mina menuju hotel," terang Sri Ilham di Mekah, Rabu 20 September 2017.

Kedua, terkait akomodasi Armina. Menurut Sri Ilham, beberapa tenda di Arafah masih ada yang terbuka sehingga fungsi pendingin tidak maksimal.

"Beberapa tenda di Mina juga berdesak-desakkan sehingga jemaah tidak bisa beristirahat dengan nyaman," tegasnya.

Ketiga, terkait katering. "Ada beberapa penyedia katering Armina yang takarannya tidak sesuai dengan kontrak," ucap Sri Ilham.

Selain disampaikan secara lisan, catatan evaluasi ini diserahkan secara tertulis kepada pihak Muassasah disertai bukti dalam bentuk foto.

Akan hal ini, selaku Ketua Muassasah, Amin Indragiri mengaku bahwa ada beberapa layanan yang kurang maksimal sebagai konsekuensi dari penambahan kuota. Adapun layanan yang terkait dengan maktab, misalnya tenda di Arafah dan Mina, Amin menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti demi perbaikan ke depan.


Kepulangan Jemaah Haji

Sementara itu, fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua mulai dilakukan pada Kamis (21/9/2017) dinihari. Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat memastikan jajarannya siap memberikan layanan pemulangan kepada jemaah di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

"14 kloter akan terbang pada hari pertama pemulangan gelombang kedua. Dua kloter di antaranya akan terbang dinihari nanti, yaitu SUB 44 dan SUB 45," kata Arsyad di Madinah, Arab Saudi, Rabu 20 September 2017.

Arsyad memastikan jajarannya sudah siap melaksanakan tugas pelayanan di Madinah, meski pada saat yang sama proses pemulangan di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah masih berlangsung untuk kali terakhir.

"Untuk persiapan pelayanan pemulangan jemaah haji gelombang kedua melalui Bandara Madinah, Daker Bandara telah membagi personilnya menjadi dua kekuatan. Sebagian di Bandara Jeddah, sebagian di Bandara Madinah," ujarnya.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya