Eks Manajer Liverpool Ungkap Alasan Jual Sterling

Liverpool meraih keuntungan besar setelah menjual Sterling.

oleh Raden Arya Prasetya diperbarui 21 Sep 2017, 10:45 WIB
Raheem Sterling memberikan keuntungan berlipat saat Liverpool menjualnya ke City. (Reuters/Andrew Boyers)

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool mendapatkan banyak keuntungan dalam penjualan Raheem Sterling Manchester City pada musim panas 2015/16. Dibeli dari Queens Park Rangers seharga lima juta poundsterling pada 2010, nilai Sterling melonjak menjadi 49 juta poundsterling, lima tahun berikutnya.

Selama lima tahun itu, Sterling membuktikan dirinya dengan menjadi pemain reguler di Liverpool dan timnas Inggris. Dia juga memainkan peran besar untuk The Reds yang hampir memenangi Liga Inggris musim 2013/14.

Tetapi, setahun kemudian dia meninggalkan Anfield karena perselisihan kontrak baru. Di Etihad, dia mendapatkan bayaran 150 ribu poundsterling per pekan.

Jumlah yang beberapa tahun sebelumnya tidak pernah dia dapatkan di Liverpool. Namun, mantan manajer Liverpool, Brendan Rodgers mengungkapkan mengenai kontrak Sterling selama di Liverpool.

“Ada satu hal yang umum disebutkan, ketika itu (tawaran) datang ke pemain muda yang jatuh di pinggir jalan, uang. Ini mendistorsi kenyataan. Ini mengubah orang. Saya selalu berhati-hati dengan hal itu.” kata Rodgers kepada Daily Record.

Menurut pelatih asal Irlandia Utara itu, ketika Sterling bersamanya hanya memiliki gaji sebesar dua ribu poundsterling per pekan. Tetapi, Rodgers tidak bisa menahannya lebih lama.



“Dengan pemain muda, satu, mereka harus mendapatkannya (kontrak baru) dan, dua, Anda tidak bisa melakukan hal ekstrem untuk sesuatu yang tidak disetujui mereka. Karena mereka telah memainkan beberapa pertandingan bagus,” Rodgers menuturkan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya