Liputan6.com, Jakarta Dewan Penasihat Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) Soetrisno Bachir mengingatkan pengusaha untuk lebih berhati-hati terjun ke bisnis digital. Menurutnya, bisnis ini cukup berisiko.
Soetrisno mengatakan, belum banyak orang yang sukses dalam menggeluti bisnis digital, sedangkan yang mengalami kegagalan jauh lebih banyak. Karena itu, sebaiknya untuk terjun ke bisnis digital bukan karena hanya mengikuti tren, melainkan sudah dipikirkan matang-matang mengenai rencana bisnisnya.
"Jangan kita ini terbuai oleh bisnis digital, karena ini seperti ada pemenang ada yang kalah, yang maju satu dua saja, yang mati ribuan," kata Soetrisno, dalam rapat kerja nasional Hipka, di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (21/9/2017).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Soetrisno, perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bisnis, dengan menjadikan sarana, bukan menjadikan teknologi digital sebagai bisnis utamanya.
"Jadi bisnis digital itu saranannya, bukan sektor riilnya, sektor riil itu Bluebird, bisnis digital itu hanya mengikuti," tutur Soetrisno.
Soetrisno mengungkapkan, jika dimanfaatkan, teknologi digital dapat membantu memperluas jangkauan dan memudahkan proses bisnis, baik dari sisi keuangan maupun logistik. Bahkan teknologi digital juga membuat kaum hawa bisa leluasa melakukan bisnis dari rumah, sehingga tidak perlu meninggalkan rumah.
"Dengan teknologi digital, maka memudahkan para muslimah berbisnis di rumah, bisnis konveksi tidak perlu di Tanah Abang, cukup di rumah, bisnis kue," tutup Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) tersebut.