Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah menjadi katalis IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi. Ini terjadi di tengah aliran dana investor asing yang keluar dari pasar saham Indonesia. Namun, data ekonomi Indonesia masih positif dapat menjaga laju IHSG.
William mengatakan, harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan mempengaruhi laju IHSG. Selain itu, rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga menjadi sentimen IHSG.
Baca Juga
Advertisement
"IHSG berpeluang menguat di kisaran 5.813-5.927 pada Jumat pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Jumat (22/9/2017).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpeluang menguat terbatas menjelang akhir pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 5.870-5.920.
"Secara teknikal pergerakan IHSG masih terkonsolidasi positif dan mencoba break out level tertinggi meski momentum pergerakan yang terlihat cenderung jenuh beli," kata Lanjar.
Sebelumnya, IHSG menguat tipis 5,25 poin atau 0,09 persen ke posisi 5.906,57 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sektor industri dasar menjadi pendorong penguatan IHSG sedangkan aneka industri menjadi penekan IHSG.
Investor asing tercatat aksi beli di pasar reguler mencapai Rp 18,75 miliar. Sedangkan aksi jual di pasar negosiasi sebesar Rp 64,58 miliar.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sedangkan William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: