IHSG Diproyeksi Berada di Zona Hijau

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat tipis 5,25 poin atau berada pada level 5.906,57.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Sep 2017, 06:30 WIB
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG berada pada support 5.870 dan resistance 5.920.

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat tipis 5,25 poin atau berada pada level 5.906,57. Saham sektor industri dasar naik 0,93 persen menjadi pendorong laju IHSG. Sementara, aneka industri turun tajam sebanyak 1,01 persen.

Lebih lanjut, investor asing mulai mencatatkan aksi beli. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan beli bersih sebanyak Rp 18,75 miliar.

"Investor asing tercatat net buy pada pasar reguler sebesar Rp 18,75 miliar namun tercatat net sell pada pasar nego sebesar Rp 64,58 miliar," kata dia, di Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Lanjar mengatakan, investor masih berhati-hati dalam melakukan pembelian saham. Alhasil, laju IHSG cenderung konsolidasi.

"Minimnya optimisme investor menjelang beragam keputusan bank sentral di regional maupun dunia menjadi faktor utama pergerakan yang cenderung terkonsolidasi,"ungkap dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Timah Tbk (TINS).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya