Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas menjelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG mengikuti bursa saham Asia yang melemah.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (22/9/2017), IHSG turun tipis 1,34 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.905,22. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG bergerak variasi. IHSG turun 3,06 poin ke level 5.902,96. Indeks saham LQ45 susut 0,05 persen ke posisi 982,97. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 66 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sementara itu, 40 saham melemah. 111 saham lainnya diam di tempat.
Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.909,24 dan terendah 5.902,18. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.700 kali dengan volume perdagangan 112,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 242 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Investor asing melakukan aksi beli Rp 36,26 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.282.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar, sektor saham keuangan dan perdagangan. Sektor saham tambang turun 1,28 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri dan barang konsumsi.
Saham-saham yang membukukan penguatan antara lain saham OKAS naik 17,43 persen ke posisi Rp 640, saham GOLD naik 10,48 persen ke posisi Rp 580, dan saham LPIN melonjak 10,17 persen ke posisi Rp 1.300 per saham.
Sedangkan saham-saham yang cetak top losers antara lain saham UNIT turun 16,96 persen ke posisi Rp 186, saham BYAN tergelincir 4,62 persen ke posisi RP 6.200 dan saham INCO melemah 3,94 persen ke posisi Rp 2.680 per saham.
Bursa Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,74 persen ke posisi 27.901, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,48 persen ke posisi 2.395, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,20 persen ke posisi 20.307.
Sedangkan indeks saham Shanghai susut 0,62 persen ke posisi 3.336, indeks saham Singapura melemah 0,13 persen ke posisi 3.209, dan indeks saham Taiwan merosot 0,56 persen ke posisi 10.517.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG diperkirakan bergerak variasi dengan kecenderungan menguat. The Federal Reserve menyatakan tidak ada perubahan atas suku bunga acuannya. Namun, the Federal Reserve masih memberi sinyal akan adanya kenaikan sekali lagi dalam tahun ini.
Selain itu, the Federal Reserve juga akan kurangi sekitar US$ 4,2 triliun kepemilikan obligasi dan sekuritas yang berbentuk mortgage.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.891-5.923," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: