Liputan6.com, Denpasar - Ribuan warga di kaki Gunung Agung telah mengungsi meski status gunung dengan ketinggian 3.124 mdpl itu masih siaga atau berada pada level III. Mereka memutuskan meninggalkan rumah mereka akibat sering merasakan gempa.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini sedikitnya terdapat 1. 259 jiwa warga yang mengungsi di delapan titik pengungsian. Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Kegawatdaruratan Pusdalops BPBD Bali, I Komang Kusuma Edi menjelaskan bantuan bagi para pengungsi sudah disebar di titik-titik pengungsian.
Sentra bantuan, sambung dia, dipusatkan di Pos Tanah Ampo, Manggis, Karangasem. Jika ada warga yang terketuk untuk menyumbang pengungsi terdampak Gunung Agung, Komang Edi menyarankan agar semuanya dipusatkan ke pos tersebut.
"Nanti disalurkan merata ke seluruh lokasi pos pengungsian yang tersebar di beberapa titik," kata Komang Edi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 21 September 2017.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, seluruh kebutuhan dasar pengungsi, seperti logistik, air, dan fasilitas MCK, sudah terpenuhi. Namun, hal itu bukan berarti menutup kemungkinan bagi warga yang ingin menyalurkan bantuan.
"Untuk lansia dan anak-anak, tentu yang dibutuhkan salah satunya adalah selimut, karena di pengungsian dingin pada malam hari," tutur dia.
Warga juga bisa menyumbang air minum kemasan meski pemerintah telah menyiapkan dengan baik. "Itu bagus juga, meski sudah dipenuhi oleh PDAM," tutur dia.
Beberapa warga di sekitar Denpasar dan Badung juga ingin membantu proses evakuasi dengan menyumbangkan bantuan mobil pikap. Komang Edi mengaku senang dengan semangat warga untuk ikut membantu proses tanggap darurat bencana Gunung Agung.
"Silakan langsung datang ke Pos Tanah Ampo. Relawan yang mau bergabung juga silakan. Untuk bantuan mobil pikap, sertakan juga sopirnya, karena tenaga kami terbatas. Nanti alur evakuasinya ditentukan di posko," ucap dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, segala keperluan yang dibutuhkan pengungsi dapat dikoordinasikan dengan Kepala BPBD Karangasem yang telah ditunjuk oleh Bupati Karangasem sebagai komandan tanggap darurat.
"Bagi yang mau menyalurkan bantuan langsung koordinasikan apa saja kebutuhan yang bisa dibantu," kata dia.
Yang pasti, ia melanjutkan, warga di pos-pos pengungsian sangat memerlukan makanan, air bersih, sanitasi (MCK), selimut, pakaian, obat-obatan, layanan kesehatan, penerangan, layanan pendidikan darurat, layanan pemulihan trauma, dan sebagainya.
Saksikan video pilihan berikut ini: