Liputan6.com, Manchester - Musim 2016/2017 bisa disebut sebagai momen kebangkitan Manchester United (MU). Setelah tenggelam dari persaingan dalam beberapa musim, MU akhirnya kembali sukses meraih gelar bergengsi.
Kehadiran Jose Mourinho menjadi titik balik performa MU. Dilengkapi dengan kedatangan Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, dan Henrikh Mkitaryan, MU pun tampil cukup memuaskan di beberapa kompetisi.
Baca Juga
Advertisement
Kekecewaan akibat gagal finis di empat besar klasemen Liga Inggris pun tak terlalu dipikirkan. Pasalnya, mereka mampu mendapat pengganti yang terbilang sepadan. Ya, total MU mengumpulkan tiga gelar di musim lalu, yakni Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Liga Europa.
Tak hanya dari segi prestasi, dampak positif yang didapat MU juga terlihat dari segi finansial. Di luar dugaan, mereka mampu mencetak rekor fantastis dalam pendapatan di musim lalu.
Mereka mendapat keuntungan sebelum pajak sebesar 39,2 juta pounds dengan hutang bersih berkurang hingga 47,8 juta pounds (18,3%) menjadi 213,1 juta pounds. Jika ditotal, mereka meraup keuntungan hingga 581,2 juta pounds (Rp 10,3 triliun).
"Kami mengakhiri musim 2016/2017 yang sukses dengan total tiga trofi dan kembali ke Liga Champions. Tahun ini kami melihat rekor pendapatan lebih dari 581 juta pounds dan mencapai rekor EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, deprisiasi, dan amortisasi) sebesar 199,8 juta pounds," kata Wakil Ketua Eksekutif MU, Ed Woodward.
Jor-joran Belanja
Dengan keuntungan sebanyak itu, investasi besar-besaran yang dilakukan MU pun tak terbuang percuma. Seperti diketahui, pengeluaran MU dalam dua edisi bursa transfer musim panas terakhir sangat besar.
Pada musim panas 2016, mereka merogoh kocek hingga 163 juta pounds (Rp 2,9 triliun). Di musim panas 2017, pengeluaran mereka untuk belanja pemain mencapai 143,4 juta pounds (Rp 2,5 triliun).
Besarnya biaya tersebut digunakan MU untuk membeli pemain-pemain top seperti Romelu Lukaku, Henrikh Mkhitaryan, Paul Pogba, Victor Lindelof, hingga Nemanja Matic. Jika melihat grafik permainan MU di musim 2017/2018, bukan tak mungkin mereka akan mencetak rekor pendapatan lagi.
Advertisement