Liputan6.com, California - Fitur "Find My iPhone" memang sangat membantu pengguna jika iPhone tertinggal di suatu tempat. Dengan fitur ini, mereka bisa mencari tahu lokasi terakhir di mana iPhone tersebut ditinggalkan.
Namun tahukah kamu, fitur tersebut juga bisa disalahgunakan pihak tak bertanggung jawab seperti hacker?
Ya, menurut informasi yang disampaikan laman The Daily Dot, Senin (25/9/2017), hacker bisa memanfaatkan Find My iPhone untuk melakukan tindak ransomware.
Dengan mengetahui password dan Apple ID iPhone, mereka mampu mengontrol iPhone korban, dan bahkan 'menguncinya' agar korban tidak bisa lagi melacak di mana iPhone-nya berada.
Baca Juga
Advertisement
Pada hakikatnya, Find My iPhone (atau juga Find My Mac pada perangkat Mac) digunakan saat perangkat pengguna hilang atau dicuri. Caranya adalah hanya dengan sign in menggunakan Apple ID dan password.
Setelah itu, pengguna bisa masuk ke dalam portal Find My Device dan bisa melihat langsung lokasi di mana perangkatnya hilang atau tertinggal.
Fitur ini pun memungkinkan pengguna mengunci atau menghapus data perangkatnya, sekadar untuk jaga-jaga jika dicuri atau ditemukan orang tak dikenal.
Nah, peluang tesebut justru dimanfaatkan hacker untuk sign in dengan Apple ID dan password milik korban.
Setelah itu, mereka akan memanfaatkan fitur penguncian perangkat. Dari sinilah aksi ransomware mulai dilakukan. Mereka akan mengirimkan pesan ke korban bahwa perangkat Mac atau iOS mereka telah dikunci. Jika ingin dikembalikan, korban harus membayarnya dengan mata uang Bitcoin.
Mirisnya, kasus ini telah dialami sebagian besar pengguna. Tak cuma iPhone, perangkat Mac mereka pun dicuri sebagian hacker. Mereka bahkan diminta uang tebusan dalam jumlah mata uang Bitcoin yang sangat besar.
Karena itu, untuk mengantisipasi musibah seperti ini, laman Lifehacker menyarankan pengguna harus memakai kombinasi password yang sulit.
Sebab, menurut mereka, kombinasi password yang kompleks sudah pasti tidak mudah untuk di-crack hacker.
(Jek/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: