Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (LHK RI) mengonfirmasi secara langsung kedatangan sepasang panda dari China, yang rencananya akan tiba di Tanah Air pada Kamis 28 September mendatang.
Kedatangan satwa endemik, sekaligus ikon dari Negeri Tirai Bambu tersebut menjadi salah satu upaya untuk mempererat hubungan antara pemerintah Indonesia dan China.
Baca Juga
Advertisement
Dalam konferensi pers persiapan kedatangan Giant Panda, hadir pula PLT Duta Besar China untuk Indonesia, Sun Weide. Ia mengungkapkan kegembiraannya karena dapat hadir di tengah-tengah persiapan tersebut.
"Mewakili pemerintah China, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses ketibaan Giant Panda, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," ujar Weide dalam pers briefing di Gedung Manggala Wanabakti, Jumat (22/9/2017) siang.
"Sepasang Giant Panda tersebut merupakan hasil pengembangbiakan (breeding) dari China Conventation Research Center for the Giant Panda. Untuk panda jantan sendiri bernama Chi Tao berusia tujuh tahun dengan berat sekitar 128 kilogram. Cai Tao sendiri memiliki makna 'istimewa' karena penamaan ini sudah dikenal pada zaman China kuno," papar Weide.
Beda halnya dengan panda betina yang bernama Hu Chun. Panda dengan bobot 113 kilogram itu juga berusia tujuh tahun dalam kondisi yang sehat.
"Hu Chun sendiri memiliki arti. Hu berarti 'danau' dan Chun berarti 'musim semi'. Maka dari itu kami sepakat untuk mengirimnya ke Indonesia yang juga memiliki alam yang indah," terang Weide.
Ketika disinggung soal diplomasi panda yang dikaitkan dengan sinyal apakah pemerintah China akan kembali berinvestasi dalam waktu dekat, PLT Dubes China hanya mengatakan, tujuan pengiriman Giant Panda hanya memiliki dua alasan khusus.
Pertama, untuk keperluan penelitian dan kerja sama konservasi. Dengan maksud, kedua panda akan dikembangbiakkan hingga memiliki anak.
Kedua, untuk keperluan wisata satwa. Dengan dikirimnya dua panda ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat melihat secara langsung melihat seperti apa panda yang sebenarnya.
Selain itu, Dubes Weide juga menjelaskan bahwa peminjaman panda ini sebagai hadiah dari Presiden Xi Jinping kepada rakyat Indonesia.
Termasuk Panda Jenis Langka
Jenis Giant Panda yang rencananya akan tiba di Jakarta tanggal 28 September 2017, masuk dalam kategori panda Appendix I CITES (Ailuropoda melanoleuca).
Menurut Direktur Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam Listia Kusuma Wardani, pihak Kementerian LHK RI sangat bergembira menyambut kedatangan panda jenis langka tersebut.
"Kita juga patut berbangga karena Indonesia menjadi negara ke-16 di seluruh dunia yang menerima panda ini," ujar Listia.
Sementara itu pihak yang dipercaya untuk mengangkut Cai Tao dan Hu Chun adalah maskapai Garuda Indonesia.
Menurut Sigit Muhartono Direktur Kargo Garuda Indonesia, sudah ada persiapan khusus dalam punya pengangkutan dua ekor panda tersebut.
Menurut riset yang dilakukan oleh timnya, Sigit menjelaskan ada ketentuan khusus mengenai ketinggian terbang pesawat guna menjamin keselamatan dua panda tersebut -- meski ia tak menjelaskan angkanya secara pasti.
"Dua panda ini rencananya akan diterbangkan dari Chengdu menuju Jakarta pada 28 September 2017 pukul 04.10 pagi waktu setempat. Durasi penerbangan selama kurang lebih 6 jam 50 menit. Dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta di hari yang sama pukul 08.50 WIB," ujar Sigit.
"Garuda Indonesia sendiri sudah melayani penerbangan langsung dari Denpasar menuju Chengdu dan sebaliknya. Karena alasan keselamatan dan tak ingin mengambil risiko. Pihak Garuda Indonesia sudah mengatur rute khusus bagi dua panda ini agar langsung mendarat di Jakarta," jelasnya.
Setibanya di Jakarta, Cai Tao dan Hu Chun akan segera dibawa ke Taman Safari Bogor. Dua ekor panda ini belum bisa diperlihatkan kepada umum. Keduanya akan menjalani proses karantina terlebih dahulu selama satu bulan oleh tim kementerian LHK RI dan Taman Safari Indonesia.
Advertisement