Liputan6.com, Washington, DC - Boeing menaikkan perkiraan untuk permintaan pesawat dari Asia Tenggara dalam 20 tahun sebanyak 460 pesawat, lonjakan tertinggi di antara wilayah global lainnya karena maskapai penerbangan berbiaya rendah membuat perjalanan udara semakin murah.
Menurut perkiraan Boeing, permintaan pesawat dari Asia Tenggara akan mencapai 4.210 pesawat senilai 650 miliar dolar dalam dua dekade mendatang, berdasarkan perkiraan pertumbuhan lalu lintas udara tahunan 6,2 persen.
Angka ini naik dari prakiraan tahun lalu, yaitu 3.750 pesawat senilai 550 miliar dolar. Demikian seperti dilansir VOA News Indonesia, Sabtu (22/9/2017).
Baca Juga
Advertisement
“Melihat negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Indonesia – infrastruktur mereka harus tumbuh dan akan tumbuh,” kata Dinesh Keskar, wakil presiden Boeing untuk penjualan Asia-Pasifik dan India.
“Penerbangan adalah sumber terbesar pariwisata untuk negara-negara ini, sumber terbesar untuk pergerakan manusia dan barang," tambah Keskar.
Keskar mengatakan, porsi pesawat-pesawat berbadan sempit seperti Boeing 737 MAX dan Airbus SE A320 akan mencapai 70 persen dari pengiriman armada baru karena sebagian besar perjalanan di wilayah ini akan lebih banyak perjalanan jarak pendek.
Tidak Termasuk Myanmar, Kamboja, dan Laos
Angka perkiraan permintaan yang dikeluarkan Boeing tidak termasuk pengiriman armada baru ke Myanmar, Kamboja, atau Laos yang sektor penerbangannya masih kurang berkembang dibandingkan negara seperti Thailand dan Vietnam.
Airbus belum merilis prakiraan spesifik mengenai pemesanan dari Asia Tenggara, tapi seorang juru bicara mengatakan pembuat pesawat Eropa ini memperkirakan pertumbuhan penumpang 7 persen selama 20 tahun ke depan.
Boeing memperkirakan permintaan pesawat baru secara global akan mencapai 41.030 pesawat selama 20 tahun mendatang.
Perusahaan ini melihat lonjakan permintaan akan paling banyak dari Asia Tenggara, tapi belum memberikan rincian untuk setiap wilayah di dunia.
Asia Tenggara, pasar di mana maskapai penerbangan berbiaya rendah seperti Lion Air dari Indonesia, Vietjet dari Vietnam, dan AirAsia dari Malaysia tumbuh dengan cepat, semakin berperan penting untuk pertumbuhan bisnis Boeing dan Airbus seiring dengan semakin jenuhnya pasar Amerika dan Eropa dengan pertumbuhan yang sangat rendah.
Saksikan video pilihan berikut:
Advertisement