Liputan6.com, Jakarta - Pecinta waralaba film The Maze Runner tak lama lagi akan disuguhi oleh film ketiga berjudul Maze Runner: The Death Cure. Film ini kembali dibintangi oleh Dylan O'Brien, Kaya Scodelario, dan Thomas Brodie-Sangster dengan arahan sutradara dua film sebelumnya, Wes Ball.
Menjadi pamungkas dari rangkaian trilogi the Maze Runner saga, Maze Runner: The Death Cure melanjutkan kisah Thomas yang memimpin para Glader dalam upaya melarikan diri. Mereka berjuang menuju misi terakhir yang paling berbahaya untuk menyelamatkan teman-teman mereka.
Baca Juga
Advertisement
Thomas dan kelompoknya pun harus masuk secara paksa ke dalam Last City, sebuah labirin legendaris yang dikendalikan oleh WCKD. Labirin tersebut menjadi yang paling mematikan dari semua yang ada. Siapapun yang berhasil keluar hidup-hidup akan mendapatkan jawaban yang selalu ditanyakan oleh para Glader sejak mereka pertama kali tiba.
"Kali ini akan menjadi film pencurian," kata sutradara Wes Ball, yang menyutradarai ketiga film trilogi ini. "Bermula enam bulan setelah film terakhir, di mana dimulai dari padang pasir, dan kemudian masuk ke dunia WCKD, di mana ada sebuah kota: The Last City," lanjutnya membeberkan detail Maze Runner: The Death Cure, melalui rilis Omega Film (20th Century Fox Indonesia) yang diterima Liputan6.com, Jumat (22/9/2017).
Sebelum Maze Runner: The Death Cure
Seri Maze Runner bermula dalam Glade, sebuah ruang terbuka yang dikelilingi oleh tembok raksasa di setiap sudutnya. Di balik itu, ada sebuah labirin yang memenjara kelompok berisi anak-anak muda yang terjebak di dalam Glade. Tanpa ingatan siapa mereka sebelumnya atau mengapa mereka bisa berada di dalam sana, anak-anak muda itu memprioritaskan diri untuk melarikan diri.
"Tapi sekarang, mereka memaksa masuk ke dalam, nyaris kebalikan dari labirin, dan mereka harus mendapatkan jawaban dan mengatasi setiap rintangan yang menghalangi jalan mereka," kata Wes Ball. "Kami bisa melihat sisi lain dari seri ini dan akhirnya menjadi jelas."
Film pertama The Maze Runner menawarkan banyak tumbuhan hijau menempel di tembok semen di sekeliling labirin. Sementara Maze Runner: The Scorch Trials memperlihatkan reruntuhan di padang pasir yang luas dan tidak ramah. Hal-hal itulah yang membuat penonton tak bisa melupakan konsep spektakuler film ini.
Advertisement
Warna yang Berbeda
Maze Runner: The Death Cure sendiri dibuat untuk memberikan warna yang berbeda dengan film-film sebelumnya. "Film pertama dengan labirin dan semen pertumbuhan yang terlalu cepat. Cerita kedua adalah pasir dan Scorch yang berkarat dan film ini adalah dunia berisi kaca dan baja," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Menurut saya, film ini memiliki elemen sains fiksi dan film noir – Saya menyukai ide bahwa masing-masing film memiliki penampilan dan rasa yang berbeda-beda, tapi semuanya membentuk satu kesatuan dalam satu universe."
Trailer pertama Maze Runner: The Death Cure rencananya akan ditayangkan di media sosial Fox Indonesia pada Senin, 25 September 2017, siang hari.