Liputan6.com, Karangasem - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) telah menetapkan radius 12 kilometer dari puncak Gunung Agung merupakan jarak aman. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menegaskan jika ia akan menjalankan instruksi sesuai rekomendasi PVBMG tersebut.
Menurut Willem, dengan penetapan radius aman tersebut, pihaknya akan melakukan sterilisasi pada wilayah di atas zona aman itu. Dia akan memastikan tidak ada lagi warga hingga radius 12 kilometer itu.
Baca Juga
Advertisement
"Oleh karena itu yang kita lakukan bersama pemerintah daerah adalah mengevakuasi masyarakat secepat-cepatnya ke luar dari radius itu. Untuk itu, kita sudah siapkan mulai dari peringatan dininya, sehingga masyarakat tahu," kata Willem di Pos Pemantauan Gunungapi Agung, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (23/9/2017).
Willem menambahkan, sejak tiga hari lalu sudah dilakukan sosialisasi kepada warga mengenai aktivitas Gunung Agung. Evakuasi pun sudah dilakukan. Bahkan, ada warga yang melakukan evakuasi mandiri. Dia mengaku pihaknya juga sudah menyiapkan rencana penanganan bencana jika erupsi Gunung Agung terjadi.
"Jadi konsep operasinya sudah ada, tinggal dijalankan saja. Hari ini kita akan memasang tanda-tanda di mana batas radius 12 kilometer itu, sehingga masyarakat tahu. Dengan adanya tanda itu masyarakat harus paham untuk tidak masuk di radius itu. Jadi, kita berlakukan malam ini setelah diumumkan menjadi awas," tutur dia.
Sementara itu, Willem memastikan hari ini pihaknya akan menyisir dalam radius 12 kilometer. Ia khawatir masih ada penduduk yang masih bertahan lantaran belum mendapat informasi status Gunung Agung.
"Kita akan menyisir. Mungkin ada penduduk yang belum tahu, akan kita evakuasi besok. Radius 9 kilometer sudah clear," Willem memungkasi.