Liputan6.com, Jakarta - Masa jabatan Djarot Saiful Hidayat Djarot sebagai Gubernur DKI Jakarta segera berakhir. Tak lebih dari tiga minggu lagi, gubernur baru akan dilantik.
Pada akhir jabatannya, Djarot mengaku akan memberikan kejutan untuk Jakarta.
Advertisement
"Oktober nanti saya harus sudah menyelesaikan tugas-tugas di Jakarta. Menjelang tiga Minggu ini akan banyak yang kita bisa selesaikan yang sudah kita selesaikan pasti kita teruskan, ada kejutan," tandas Djarot di Balai Kota Jakarta, Sabtu 23 September 2017.
Dia juga menyampaikan terima kasihnya atas nama Ahok-Djarot. Mereka berterima kasih atas dukungan warga.
Kemarin sore, ratusan anak-anak dari berbagai latar agama dan etnis berkumpul di halaman Balai Kota Jakarta. Bocah-bocah yang berasal dari PAUD hingga SMP di DKI itu riang mengenakan baju-baju tradisional Nusantara.
Kedatangan anak-anak itu untuk memeriahkan Pentas Seni dan Budaya Anak Lintas Iman yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Djarot pun memanfaatkan kesempatan itu untuk berpamitan.
"Saya menyampaikan ucapan terima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan kepada saya dan Pak Ahok, jadi dukungan mereka sangat luar biasa sehingga kita bisa maksimal untuk membangun Jakarta," kata Djarot.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gebrakan
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menolak masuknya susulan anggaran pembelian lahan dan alat berat di APBD Perubahan 2017.
Djarot menyatakan, Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) APBDP sudah disahkan pada 25 Agustus lalu. Oleh karena itu, Djarot menegaskan tak boleh lagi ada anggaran baru baru titipan asal masuk.
"Enggak boleh, karena KUA-PPAS sudah selesai pada 25 Agustus. Sudah kita kunci di situ. Sekali lagi kita bekerja by system. Tidak boleh nyelonong seperti itu. Ini kadang saya juga kesel juga. Saya bukan tipe pemarah, tapi kalau keterlaluan ya saya bisa marah juga," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Djarot menyebut, adanya anggaran susulan berasal dari permainan oknum baik eksekutif maupun legislatif. "Ya bermainlah legislatif sama eksekutif. Enggak bisa legislatif doang, kalau enggak berbicara sama eksekutif. Pastilah," ucap dia.
Anggaran susulan itu berupa pengadaan lahan dan alat berat dari beberapa dinas salah satunya Dinas Sumber Daya Air. Padahal, kata Djarot, lahan dan alat berat DKI sudah banyak dan hanya perlu dimaksimalkan.
"Lahan kita sudah cukup banyak. Kita lebih baik sekarang inventarisasi lahan itu. Kita maksimalkan lahan kita. Lahan yang perlu dibebaskan itu memenuhi kriteria skala prioritas. Misalnya, itu lahan yang ada di bantaran sungai, lahan untuk pembangunan MRT, LRT. Harus betul betul fokus. Lahan untuk misalnya perluasan waduk," kata Djarot.
Advertisement