Liputan6.com, San Juan - Otoritas mengimbau agar semua orang yang tinggal di dekat Sungai Guajataca di Puerto Rico bagian barat laut harus segera melakukan evakuasi. Alasannya, bendungan air di sungai itu akan 'segera rusak', kata National Weather Service (NWS) Amerika Serikat di San Juan pada Jumat 22 Agustus sore waktu setempat.
"Semua wilayah di sekitar Sungai Guajataca harus dievakuasi sekarang, hidup mereka dalam kondisi yang berbahaya! Sebar luaskan pesan ini!" jelas NWS di San Juan melalui Twitter pada 23 September 2017.
NWS mengeluarkan pemberitahuan banjir bandang untuk kota Isabela (45.000 jiwa) dan Quebradillas (25.000 jiwa), yang masing-masing berjarak sekitar 9,6 Km. Mereka semua telah diperintahkan untuk mengungsi, ujar juru bicara Garda Nasional Yennifer Alvarez.
Sejumlah bus telah dikerahkan untuk proses evakuasi warga. Demikian seperti dikutip dari CNN, Minggu (24/9/2017).
Baca Juga
Advertisement
Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello mengatakan pada hari Sabtu sore bahwa bendungan yang sangat dekat dengan kota Isabela dan Quebradillas tersebut masih bertahan. Namun, ia mengimbau agar warga menjauh dari daerah tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Kami tidak tahu berapa lama lagi bendungan itu dapat bertahan," kata Rossello. "Strukturnya telah terkendala secara signifikan."
Padamnya listrik yang mengakibatkan putusnya jaringan telepon dan kontak radio di seluruh kawasan Puerto Rico usai Badai Maria yang menerjang pada Kamis lalu, menyulitkan penyebarluasan imbauan evakuasi.
Rossello mengatakan bahwa pihak berwenang harus secara langsung pergi ke daerah tersebut dan memperingatkan penduduk akan bahaya yang ditimbulkan oleh kemungkinan rusaknya bendungan.
Menteri Luar Negeri Puerto Rico, Luis Gerardo Rivera Marín mengatakan, evakuasi berlangsung sulit, karena seluruh pulau mengalami kerusakan yang sangat parah usai Badai Maria. Banyak bagian Puerto Rico dilanda banjir dan seluruh kawasan tidak dialiri listrik.
"Proses evakuasi dilakukan dalam kegelapan malam," katanya. "Kesulitan menjadi terutama di daerah pegunungan dengan angin yang bertiup pada kecepatan yang tinggi."
Badai Maria Terjang Puerto Rico
Setelah menerjang Dominika, Badai Maria akhirnya menghantam Puerto Rico. Badai kategori 4 dengan kecepatan angin yang mencapai 249 km/jam tiba pertama kali di bagian tenggara pulau teritorial Amerika Serikat itu.
Akibat Badai Maria, listrik padam di seluruh kawasan Puerto Rico. Turut dilaporkan sejumlah infrastruktur publik dan rumah warga mengalami kerusakan. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Kamis 21 September 2017.
Topan tropis itu pertama kali menghantam Kota Yabucoa, di tenggara Puerto Rico. Dalam kurun waktu singkat, seluruh teritorial yang berupa pulau seluas 9.100 km persegi itu ikut terdampak Badai Maria.
"Warga diimbau untuk berlindung di dalam bangunan selama badai menerjang. Seketika kami mampu keluar dari tempat perlindungan, kami menyaksikan seluruh kawasan pulau luluh lantak," jelas Direktur Badan Tanggap Bencana Puerto Rico, Abner Gomez.
Hujan deras dengan curah 50 cm --yang turut menyertai Badai Maria-- mengakibatkan sejumlah jalan di Puerto Rico dilanda banjir, mengubah sejumlah jalan utama dan arteri menjadi sungai. Mobil warga yang terparkir di jalan turut terendam air.
Infrastruktur publik pun ikut luluh lantak akibat badai terbesar sepanjang sejarah AS sejak era 1930-an. Yang mengalami kerusakan paling vital adalah menara dan stasiun pembangkit listrik. Kerusakan itu disebabkan akibat tertimpa pohon, puing yang berterbangan, serta banjir --hasil dari hujan deras yang turut menyertai Badai Maria.
Rusaknya pembangkit listrik mengakibatkan sebagian besar kawasan Puerto Rico berada dalam kondisi gelap gulita pada malam hari.
Advertisement