Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencoba belajar bisnis langsung dari pelaku usaha dan peternak dalam acara Jambore Peternakan Nasional 2017 di Cibubur, Jakarta Timur.
Tidak ketinggalan, ternyata di akhir temu wicara dengan 1.200 peternak dan pelaku usaha itu, ada sepeda yang biasa disiapkan dalam sejumlah acara Kepresidenan.
Advertisement
Jokowi menyampaikan, dia baru memiliki 11 ekor domba yang dipeliharanya sejak 10 bulan yang lalu. Dia kemudian mencoba mengonfirmasi soal keuntungan melimpah dari hasil beternak kepada ahlinya.
"Saya hitung-hitung dengan kalkulasi hitungan ekonomi, untungnya gede juga. Oleh sebab itu, saya akan minta Bapak Ibu dan Saudara semua yang sudah beternak kambing sapi lebih dari 100 ekor, tunjuk tangan," tutur Jokowi di Jambore Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2017).
Peternak yang maju pertama adalah Sugiharto asal Purworejo, Jawa Tengah. Di depan Jokowi, dia mengaku memiliki 206 ekor kambing hasil usaha sejak 10 tahun lalu.
Jokowi pun merasa ada kemiripan lantaran saat awal Sugiharto memulai usaha ternak kambing, dia hanya memiliki 6 ekor saja. Kemudian berkembang pesat dan banyak yang sudah diperjualbelikan.
"206 kambing itu satu kambing berapa?" tanya Presiden.
Sugiharto membeberkan, harga satu ekor kambing ada sekitar Rp 1 juta. Dari situ, Jokowi merasa ada keuntungan yang melimpah. Tentunya, keuntungan itu sudah dibagi dengan jumlah pengeluaran untuk penjaga kandang, kemungkinan pengobatan hewan, dan pakan ternak.
"Tiga (penjaga kandang) cukup ya (rawat 206 kambing)? Berarti di tempat saya kebanyakan dong. Rugi, 11 kambing saja tiga operator. Kalau 11 doang harusnya enggak pakai operator ya. Saya sendiri saja ya," kata Jokowi.
Sugiharto merinci, misalnya pemilik mempunyai 100 ekor kambing. Biasanya dalam dua tahun, akan melahirkan sebanyak 3 kali. Namun, hitung saja setahun hanya sekali beranak.
Satu kambing dalam sekali beranak akan melahirkan dua ekor. Artinya dalam setahun, pemilik akan mempunya 200 ekor anak. Jika anakan itu dijual Rp 1 juta per ekor, maka sudah punya Rp 200 juta setahun. Dipotong biaya operator dan biaya pakan, ada sisa sekitar Rp 120 juta.
"Sebentar. Kok punya saya sedikit ya (untungnya)? Kebanyakan operator ya," ujar Jokowi tertawa.
Sepeda untuk Peternak
Sosok kedua yang maju ke hadapan Jokowi adalah Didik dari Yogyakarta. Sebagai ketua perserikatan peternak di Yogyakarta, dia memiliki 10 ekor kambing yang dikonsolidasikan bersama 500 peternak.
Pola bisnisnya tidak jauh berbeda dengan Sugiharto. Hanya saja, dengan berserikat, ada sejumlah program yang dilakukan seperti produksi pakan dan penggemukan ternak yang dikelola. Sementara untuk penjualan, metodenya lebih menekankan berat kambing dengan 1 kilogram seharga Rp 40 ribu.
"Ini yang namanya saya sampaikan. Mengkorporasikan peternak ya seperti ini. Ada industri bibitnya, penggemukannya, pakannya. Ini yang tadi saya sampaikan," beber mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Yang terakhir maju adalah Asep dari Bandung, Jawa Barat. Dia pengusaha domba pedaging dengan kandang yang berada di Malanggong, Garut dengan total domba yang dimiliki sebanyak 1.050 ekor.
Di Bandung, Asep melihat melonjaknya konsumsi daging domba dikarenakan perubahan gaya hidup masa kini. Sambil terus berupaya melestarikan bibit unggul domba Garut, dia memulai usaha tiga tahun lalu dengan 150 indukan.
"Melihat market itu konsumsi domba sudah naik kelas, Pak. Dulu itu dominan malam Jumat saja yang beli orang tua. Kalau sekarang itu lifestyle, khususnya di Kota Bandung anak muda, Pak. Permintaan daging terus menerus jadi," ucap Asep disambut tawa Jokowi dan hadirin lainnya.
Usai perbincangan, ketiganya tidak pulang dengan tangan kosong. Jokowi sudah menyiapkan hadiah atas pelajaran bisnis ternak yang penuh manfaat itu. Sudah jadi ciri khas Jokowi yakni pemberian tanda apresiasi yakni berupa sepeda.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement