6 Risiko Kesehatan Gunakan Pelumas Saat Berhubungan Seks

Kekeringan pada vagina membuat pelumas buatan dibutuhkan untuk berhubungan seks, sayangnya, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai.

oleh Tera Tri Yusepi diperbarui 24 Sep 2017, 21:00 WIB
Ini pentingnya pelumas untuk si Miss V
Kekeringan pada vagina membuat pelumas buatan dibutuhkan untuk berhubungan seks, sayangnya, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Apakah lubricant atau pelumas seks aman? Sebenarnya wanita memiliki pelumas alami yang diperlukan saat berhubungan seks. Tapi dalam beberapa kasus di mana kekeringan menjadi masalah, menggunakan pelumas buatan bisa membantu.

Apa yang menyebabkan kekeringan? Nah, faktor seperti penuaan, perawatan, pengobatan, melahirkan anak dan kondisi gaya hidup lainnya bisa menyebabkan kekeringan.

Jadi, apa masalahnya jika seseorang menggunakan pelumas? Nah, sebagian besar produk yang tersedia tanpa resep mengandung bahan seperti glikol dan propilena yang mungkin memiliki efek samping berbahaya. Beberapa dari mereka mungkin juga mengandung senyawa karsinogenik.

Berikut adalah beberapa fakta tentang efek samping dari penggunaan pelumas seks seperti dikutip dari situs Boldsky, Minggu (24/9/2017).

1. Bahaya pelumas

Bila Anda menggunakan pelumas OTC yang mengandung bahan berbahaya, Anda mungkin mengalami sensasi terbakar atau sensasi alergi. Tapi Anda mungkin berpikir bahwa kekeringan Anda telah menyebabkan masalah tersebut, sehingga tetap menggunakannya. Penggunaan pelumas berlebihan bisa merusak jaringan kelamin yang halus dan bisa membuat hubungan seks jadi sangat menyakitkan.

2. Menimbulkan bakteri vaginosis

Beberapa pelumas bisa membahayakan sel tubuh dan bisa menyebabkan robeknya serabut halus. Selain itu, mereka bisa meningkatkan risiko bakteri vaginosis.

3. Infeksi jamur

Beberapa wanita dapat mengalami infeksi jamur jika mereka menggunakan pelumas yang mengandung gliserin. Entah bagaimana gliserin adalah salah satu ramuan yang nampaknya menyebabkan pertumbuhan jamur di bawah sana.

 


4. Risiko petrokimia

Ilustrasi lubrikasi | Via: istimewa

Beberapa pelumas mengandung petrokimia (zat yang merupakan turunan petrokimia, misalnya polietilen glikol dan propilen glikol). Mereka menyebabkan sensasi terbakar. Meski pada awalnya beberapa wanita menyukai sensasi pemanasan, dengan penggunaan selanjutnya, sensasi pemanasan bisa berubah menjadi sensasi terbakar.

5. Masalah dengan pengawet

Jika Anda mengalami sensasi gatal setelah menggunakan pelumas maka bisa berarti bahwa zat pengawet yang digunakan di dalamnya (contoh: benzil alkohol, paraben, asam sitrat) menyebabkan efek samping. Bahkan kekakuan beberapa lubes disebabkan oleh beberapa bahan pengawet yang digunakan.

6. Masalah dengan benzokain

Beberapa bahan kimia yang digunakan dalam lubes bisa mematikan rasa sakit untuk membantu penetrasi. Tapi menggunakan mereka tidak dianjurkan karena mereka menutupi rasa sakit dan sensasi.

Itu bisa menyebabkan hubungan seksual yang kasar yang bisa menyebabkan micro tears (serabut otot halus rusak) dan cedera. Menutupi rasa sakit yang membuat Anda tidak sadar akan kerusakan yang terjadi pada bagian yang halus. Jika sakit, tunda hubungan intim.

Apa yang harus dilakukan?

Konsultasikan dengan dokter Anda dan jelaskan masalah Anda. Dapatkan pelumas yang diresepkan yang mengandung 100 persen bahan alami.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya