Liputan6.com, Karangasem - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, meminta kepada semua pihak untuk mematuhi imbauan otoritas berwenang terkait bencana Gunung Agung. Usai levelnya dinaikkan menjadi Awas, semua orang yang berada di zona merah atau sekitar 12 kilometer dari puncak Gunung Agung harus segera diungsikan.
Mantan Kapolda Bali meminta kepada turis, baik asing maupun domestik, untuk tidak berada pada zona yang dekat gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl tersebut.
"Jangan dekat-dekat. Kita lagi sibuk mengurusi pengungsi," kata Pastika di Denpasar, Senin (25/9/2017).
Jika terjadi sesuatu kepada turis terkait bencana Gunung Agung, gubernur tidak akan bertanggung jawab. Sebab, pemerintah dan otoritas terkait sudah mengeluarkan imbauan berdasarkan kajian PVMBG.
"Nanti kalau kenapa-kenapa, siapa yang tanggung jawab, siapa yang ngurusi? Kalau yang ngotot, petugas harus paksa ke luar. Tangkap suruh ke luar," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, keriuhan tidak hanya terjadi di Bali. Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, juga menyiapkan tempat pengungsian. Pihaknya menyatakan, siap menampung pengungsi dari Provinsi Bali apabila terjadi letusan Gunung Agung.
"Kami siap menyambut saudara-saudara kita dari Bali yang akan mengungsi akibat letusan Gunung Agung," kata Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, dilansir Antara.
Pemerintah Kota Mataram juga telah mengingatkan kepada warganya untuk menyambut para pengungsi seperti halnya tamu kehormatan. "Ingat, masyarakat jangan sampai mempertontonkan kondisi daerah yang tidak bersahabat," katanya.
Pihaknya juga meminta kepada camat/lurah setempat untuk mendata setiap pengungsi dari Pulau Bali yang datang ke Mataram. Tujuannya agar para pengungsi mendapat pelayanan sesuai kebutuhan.
"Kami sudah meminta lurah dan camat melakukan pendataan terhadap pengungsi yang sudah ada di rumah keluarganya, untuk memudahkan penanganan," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini!