Liputan6.com, Jakarta - Kinerja perusahaan sekuritas atau anggota bursa (AB) membaik. Dari 101 AB yang melapor ke Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Juni 2017, sebanyak 76 AB memperoleh laba bersih dengan total Rp 1,22 triliun.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan, jumlah AB yang aktif sebanyak 105 AB. 4 AB di antaranya belum memberikan laporan keuangan karena perbedaan waktu pelaporan.
"Di 2017 kuartal 2 kan baru separuh jalan, ada 76 AB yang menikmati atau membukukan laba bersih nilainya Rp 1,22 triliun. Bagus kan, baru 6 bulan," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Senin (25/9/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sementara, dia menuturkan, 25 AB mengalami rugi. Total kerugian hingga Juni 2017 sebanyak Rp 76 miliar.
Lebih lanjut, dia menerangkan, sepanjang tahun 2016 ada 74 AB menikmati laba bersih. Total laba bersih sebanyak Rp 2,19 triliun.
"(Tahun 2016) Ada 31 rugi (total) Rp 318 miliar," sambung Alpino.
Lalu, di tahun 2015 ada 62 AB mencetak untung. Total keuntungan yang diperoleh AB pada 2015 sebanyak Rp 1,3 triliun. Sedangkan 43 anggota bursa memperoleh rugi.
"(Tahun 2015) 43 AB total kerugian yang mereka alami Rp 446 miliar," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
76 Broker Cetak Laba hingga Semester I
Sebelumnya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 101 perusahaan sekuritas atau anggota bursa (AB) yang melaporkan keuangannya pada Juni 2017. Dari 101 AB, terdapat 76 AB yang mencetak laba bersih.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan, sebanyak 25 AB tercatat rugi sampai Juni 2017. Dia bilang, saat ini ada 105 AB yang masih aktif, 4 di antaranya belum memberikan laporan keuangan karena perbedaan waktu pelaporan keuangan.
"Tahun 2017 belum selesai, laporan keuangan yang masuk ke Bursa per Juni. Itu pun meningkat sekarang 76 AB yang mengalami laba bersih komprehensif, yang 25 mengalami kerugian. Ini cuma 101 AB, 4 ke mana? 4 belum karena punya laporan keuangan beda waktu," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Senin 25 September 2017.
Alpino mengatakan, jumlah AB yang mencetak laba meningkat. Ada beberapa sebab, di antaranya karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tahun ini. Kemudian, adanya kebijakan relaksasi margin.
"Dengan indeks kan mencatat new high 2017, dan juga kita menerapkan relaksasi margin, kita lihat performance emiten kinerjanya meningkat, transaksi meningkat, tentunya bottom line dari AB akan meningkat," ujar dia.
Alpino mengatakan, pada tahun sebelumnya terdapat 74 AB yang mencetak laba. Kemudian, 31 AB mengalami kerugian. Jumlah AB yang mendapat laba di tahun 2016 naik dibanding tahun 2015.
"Maju ke tahun 2016 full year setahun meningkat, laba bersih tadinya (tahun 2015) 62 naik jadi 74 AB mengalami keuntungan bersih. Hanya 31 AB yang mengalami kerugian," ujar dia.
Advertisement