Liputan6.com, Moskow - Komunikasi antar tentara dan pusat komando meningkat tajam berkat keberadaan jam teknologi tinggi buatan Rusia. Sebab hal tersebut dapat memungkinkan pihak militer bereaksi lebih cepat dan efisien terhadap bahaya.
Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Selasa (26/9/2017), kini jam pintar dapat menjadi aksesoris gaya dan alat pelatihan kebugaran virtual. Tapi selama latihan militer Zapad-2017, polisi militer Rusia menggunakannya untuk melindungi kendaraan dan perangkat militer.
Jam ini pertama digunakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 2015 dan sekarang telah disebarkan kepada tentara reguler.
Baca Juga
Advertisement
Jenis Strelets-Chasovoy-1SV tersebut terlihat seperti jam tangan normal, namun juga dilengkapi sistem navigasi personal yang terhubung dengan pusat komando utama. Artinya, perintah dapat dikirim dari satu tempat ke seluruh tentara di lapangan.
Jam itu dirancang untuk kebutuhan Angkatan Bersenjata Rusia oleh Argus Spectr, perusahaan dari Saint Peterburg yang mengembangkan sistem keamanan.
Sistem navigasi GLONASS yang tertanam di dalamnya membuat militer mampu melacak posisi penjaga secara langsung. Jika bahaya muncul -- dalam bentuk serangan atau aksi sabotase, sang penjaga dapat menekan tombol alarm di jam pintar itu dan mengingatkan pos komando dengan jarak hingga 50 kilometer.
Jika sang penjaga tak dapat bergerak atau terbunuh dan tak bisa menekan tombol alarm, Strelets-Chasovoy-1SV akan mulai mengirim sinyal bahaya secara otomatis. Ini akan teraktivasi jika jam ini dicopot dari pergelangan tangan, atau jika sang penjaga tak bergerak lebih dari 45 detik.
Kendati demikian, ahli di Argus Spectr mengungkap bahwa jam tersebut bereaksi terhadap pergerakan tangan tapi tak mendeteksi detak nadi atau merekam data biometrik penggunanya.
Untuk Tentara Arktik
Kemampuan jam yang mampu beroperasi di temperatur rendah tersebut disorot oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Ia juga meminta alat pendeteksi waktu tersebut agar dikembangkan secara khusus bagi tentara Arktik.
Jam itu dirancang untuk memandu tentara kembali ke markas jika penglihatan terganggu saat badai salju.
"Pasukan Penerjun Payung Rusia adalah yang pertama mendapatkan Strelets-Chasovy-1SV," kata analis militer harian Izvestia Dmitry Litovkin.
"Pasukan elite khusus dapat menggunakan teknologi cutting-edge ini, baik di pos jaga atau saat sedang bertempur," tambahnya.
Jam ini telah digunakan 24 jam sehari, untuk melindungi Pasukan Penerjung Payung Rusia di wilayah Tula, Ivanovo, dan Krasnodar Krai. Hingga 2020, Kemhan Rusia berencana untuk memberi pasukan ini seluruh jam canggih tersebut.
Advertisement