Liputan6.com, Yangon - Pemerintah Myanmar menyampaikan apresiasi atas bantuan Indonesia dan menghargai hubungan baik yang telah terbina oleh kedua negara sejak lama, baik secara bilateral maupun sebagai sesama negara anggota ASEAN. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Director General Relief and Restlement Department, Ministry of Social Welfare, Relief and Resettlement Myanmar, U Ko Ko Naing.
Dalam kesempatan itu, seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Senin (25/9/2017), pemerintah Myanmar menyampaikan komitmen untuk mendistribusikan bantuan dari Indonesia tersebut kepada para pengungsi di Rakhine State tanpa diskriminasi etnis maupun agama.
Advertisement
Mengingat lokasi pengungsi yang tersebar dan cukup jauh, maka Pemerintah Myanmar bekerja sama dengan organisasi internasional kemanusiaan untuk pendistribusiannya yaitu dengan Palang Merah Internasional (Internasional Committee of the Red Cross - ICRC) Myanmar.
Duta Besar RI, Ito Sumardi, mewakili Pemerintah Indonesia, pada Kamis 21 September telah menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di Rakhine State kepada Pemerintah Myanmar yang diwakili oleh DG U Ko Ko Naing. Disaksikan oleh wakil dari BNPB, Kemlu RI, KBRI Yangon, pejabat Kemlu Myanmar, media Myanmar dan Tanah Air.
Bantuan kemanusiaan Indonesia tersebut, selanjutnya dikirim oleh Ministry of Social Welfare, Relief and Resettlement ke Sittwe, Rakhine State pada hari yang sama.
Bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Myanmar, merupakan bantuan tahap pertama, yang berjumlah sekitar 20 ton. Diangkut dengan mengggunakan 2 pesawat TNI AU, Hercules C-130 (A1319 dan A1326) dari Bandara Han Nadiem, Banda Aceh.
Pesawat tersebut membawa bantuan yang terdiri dari Shelter Tent, Portable Water Tank, makanan siap saji, makanan khusus untuk ibu hamil dan balita, obat-obatan dan sarung.
Bantuan Tahap Pertama
Bantuan kemanusiaan dari Indonesia ini merupakan bantuan dalam bentuk barang pertama yang diterima oleh Pemerintah Myanmar, dengan menggunakan mekanisme G to G sesuai kebijakan yang ditempuh Pemerintah Myanmar terkait penyaluran bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Rakhine State.
Selaku wakil Pemerintah Indonesia, Dubes Ito mengharapkan kiranya bantuan kemanusiaan tersebut dapat segera diserahkan kepada para pengungsi di wilayah Rakhine State.
Selain itu Dubes Ito juga mengharapkan Pemerintah Myanmar dapat membuka akses bagi relawan asing yang ingin membantu para pengungsi di Rakhine State.
"Bantuan kemanusiaan Indonesia ini merupakan bantuan untuk tahap Emergency Relief. Indonesia juga akan memberikan bantuan untuk tahapan rehabilitasi bagi pembangunan infrastruktur yang rusak," ungkap Dubes Ito.
Penyerahan bantuan telah berjalan dengan lancar atas dasar dukungan kerja sama yang penuh Pemerintah Myanmar dan Pemerintah Indonesia.
Pemerintah Myanmar sangat menghargai proses penyaluran bantuan yang diberikan Indonesia yang menyesuaikan dengan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah Myanmar.
Menindaklanjuti penyerahan bantuan tahap pertama tersebut, Dubes Ito bersama dua orang staf dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menuju ke Rakhine State pada 26 September 2017 untuk memantau penyerahan bantuan.
Advertisement