Liputan6.com, Istanbul - Pemerintah Provinsi Aceh bersama sejumlah pengusaha kopi Aceh ikut serta dalam Istanbul Coffee Festival (ICF). Kegiatan itu diselenggarakan di Kuçukçiftlik Park, Istanbul, Turki, pada 21 hingga 24 September 2017.
Delegasi pengusaha kopi Aceh itu tergabung dalam Koperasi Redelong Organik, Koperasi Gayo Mandiri, dan CV Garindo. Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, memimpin langsung rombongan tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari website Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (25/9/2017), mereka meyakini kegiatan promosi kopi Indonesia itu merupakan peluang besar bagi pengembangan pasar ekspor komoditi kopi Aceh. Diharapkan, interaksi para pengusaha kopi Aceh dapat menarik investor dan pemberli untuk berinvestasi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.
Kepada para pengusaha, Konjen RI Istanbul, Herry Sudradjat, mengemukakan bahwa Turki yang berpenduduk 83 juta memiliki kegemaran tinggi terhadap minuman kopi.
Tukish Cave, adalah minuman yang paling terkenal di sana. Cara pembuatannya adalah memasukan bubuk kopi ke dalam teko ukuran cangkir dan langsung dimasak.
Oleh karena itu, Herry menyebut bahwa keikusertaan pengusaha kopi Aceh pada festival ini sangat layak. Namun, untuk menjadikan masyarakat Turki sebagai captive market, stand kopi Indonesia harus bersaing dengan stand kopi asal negara antara lain Kenya, Costa Rico, Peru, Guatemala dan Brasil.
Varian Kopi Terbaik
Dalam kesempatan wawancara dengan televisi lokal, Gubernur menjelaskan bahwa kopi Gayo merupakan salah satu varian kopi terbaik di dunia karena tumbuh di daerah dataran tinggi di wilayah Aceh Tengah.
Kopi Gayo yang telah mendunia, diharapkan akan makin dikenal luas lagi di kalangan pecinta kopi dunia melalui ICF.
Dua pengunjung pameran, Ayse Yegin dan Nuray Kamacì, mengungkapkan bahwa rasa kopi Gayo sangat kuat. Kekhasannya yang lembut membuat mereka meminumnya sampai habis.
Advertisement