Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km pada Senin kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyempatkan diri untuk menjajal tol tersebut dan membayar dengan uang elektronik.
Jokowi bercerita, tiga tahun lalu ia mendapat cerita bahwa panjang tol di Indonesia hanya 780 kilometer. Usai mendapat laporan tersebut ia pun langsung memberikan target kepada seluruh pihak terkait untuk segera mendorong pembangunan jalan tol.
Alasannya, tol merupakan akses logistik sehingga dengan adanya tol maka bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
Advertisement
"Saya ingat, saat itu tiga tahun yang lalu saya sampaikan ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri BUMN, saya hitung lima tahun target kita sementara 1.200(km. Itu lima tahun ya,” ungkap Jokowi dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (26/9/2017).
Dalam rangkaian acara peresmian Tol Bawen-Salatiga tersebut, Presiden Jokowi menyempatkan diri menjajal tol tersebut dan membayar sendiri di gardu tol menggunakan uang elektronik.
Tarif tol yang diberlakukan mulai Selasa, 26 September 2017 dengan besaran untuk golongan I dari (GT) Banyumanik ke GT Salatiga sebesar Rp 32.000, dari GT Ungaran ke GT Salatiga Rp 25.000, sementara dari GT Bawen ke GT Salatiga Rp 17.500.
Untuk diketahui, Tol Bawen-Salatiga merupakan bagian dari Trans Jawa (Merak – Banyuwangi) dengan total panjang 1.187 km dan termasuk dalam target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 km hingga tahun 2019 mendatang.
Pada Seksi 3 Bawen - Salatiga, keseluruhan biaya investasi mencapai Rp 7,30 triliun dipenuhi melalui modal sendiri dan pembiayaan Sindikasi Bank yaitu BNI, Bank Mandiri, BRI dan Bank Jateng. Selain itu terdapat dukungan pemerintah berupa konstruksi sepanjang 2,2 km pada segmen Sidorejo - Tenggaran.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: