Liputan6.com, Jakarta Bek sekaligus kapten AC Milan, Leonardo Bonucci menjadi sasaran tembak atas kekalahan dari Sampdoria dalam lanjutan Serie A pekan keenam, Minggu (24/9/2017). Pemain yang baru didatangkan dari Juventus tersebut dianggap sebagai biang kerok hasil buruk itu.
Penilaian ini datang dari tiga media besar di Italia, yakni Corriere dello Sport, Tuttosport, dan La Gazetta dello Sport. Mereka menganggap Bonucci yang bersalah atas kekalahan itu.
Baca Juga
Advertisement
Selain gagal memimpin rekan-rekannya sebagai kapten, secara teknis Bonucci juga dianggap gagal membendung laju penyerang Sampdoria, Ricardo Alvarez saat terjadi gol kedua.
Gazetta dello Sport menyebut, sepanjang pertandingan, Bonucci terlalu banyak melambungkan umpan jauh. Bek 30 tahun itu juga tidak dianggap banyak bergerak untuk menghadang pemain Duvan Zapata dan Ricardo Alvarez, dua aktor kemenangan Sampdoria.
Atas penampilannya yang demikian, Gazetta dello Sport memberi nilai 5 untuk penampilan Bonucci. Sementara itu, Tuttosport memberi nilai 4 kepada Bonucci. Tuttosport juga menilai Bonucci menjengkelkan serta arogan, didasarkan saat ia memprotes keputusan wasit.
Sedangkan Corriere dello Sport, yang memberi nilai 4,5, memandang Bonucci kerap gagal memberikan umpan panjang dengan tepat. Ia juga dianggap tidak menunjukkan kualitas sesuai harganya (42 juta euro) saat diboyong ke San Siro dari Juventus.
Sejak gabung AC Milan, Bonucci kerap menjadi sorotan. Pertama karena keputusannya bergabung dengan I Rossoneri dianggap hanya karena pelampiasannya kepada Juventus.
Kabarnya ia meninggalkan I Bianconeri karena berselisih dengan para petinggi Juventus. Faktor selanjutnya adalah harganya yang mencapai 42 juta euro, yang menjadikannya pemain termahal AC Milan sekaligus di Serie A di bursa transfer musim panas lalu.
Sejak saat itu, publik kerap menyoroti Bonucci setiap kali AC Milan bertanding. Karena itu, ketika Milan kalah, ia jadi sosok yang paling disalahkan. Hal itu sudah terjadi sebelumnya saat timnya dibantai Lazio 4-1 di Stadion Olimpico tiga pekan lalu.
(Abul Muamar)