Jakarta Paris Saint-Germain dikabarkan media Spanyol, El Pais, menyogok Edinson Cavani sebesar 1 juta euro (Rp 15 miliar) agar memperbolehkan Neymar menjadi algojo penalti tim. Kabar tersebut langsung dibantah kubu PSG.
Baca Juga
Advertisement
Cavani dan Neymar sempat berebut untuk mengeksekusi penalti ketika Les Parisiens bersua Olympique Lyon pada pekan keenam Ligue 1 Prancis, di Parc des Princes, 18 September 2017.
Saat itu, Cavani hendak mengeksekusi sepakan 12 pas pada menit ke-79. Namun, Neymar berusaha merebut bola dari penyerang timnas Uruguay tersebut dan ingin mengambil tendangan penalti.
Meski begitu, Edinson Cavani tetap bergeming karena tugas mengeksekusi penalti adalah miliknya sejak kepergian Zlatan Ibrahimovic pada musim panas 2016. Sayang, bola hasil tendangan 12 pas Cavani dapat digagalkan kiper.
Perselisihan Edinson Cavani dan Neymar membuat pelatih PSG, Unai Emery, geram. Emery meminta keduanya untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Manajemen Paris Saint-Germain pun mencoba turun tangan untuk menuntaskan konflik keduanya. Bahkan, Presiden Les Parisiens, Nasser Al Khelaifi, akan memberikan Cavani uang 1 juta euro agar mau memberikan jatah tendangan penalti kepada Neymar.
Nilai tersebut setara dengan bonus yang akan diterima Cavani jika berhasil menyandang status pencetak gol terbanyak PSG pada musim ini. Akan tetapi, kabar itu langsung dibantah oleh pihak klub.
"PSG telah secara resmi menolak informasi yang mengabarkan jika Cavani mungkin akan memberikan penalti dengan imbalan pembayaran bonus secara otomatis," tulis surat kabar Prancis, Le Parisien.
Neymar kabarnya telah meminta maaf kepada Edinson Cavani. Namun, Cavani disebut mulai tak betah berada di Paris Saint-Germain dan berniat hengkang ke klub lain.