Gerak IHSG Diperkirakan Kurang Bertenaga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan variatif namun cenderung tertekan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Sep 2017, 06:30 WIB
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan variatif namun cenderung tertekan. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.844 dan resistance 5.895.

IHSG tertekan pada perdagangan saham kemarin. IHSG susut 30,65 poin atau 0,52 persen ke level 5.863,96.

Sektor konsumsi, pertambangan, dan properti kompak melemah sehingga membebani laju IHSG. Pelemahan ini juga terkena imbas aksi jual investor asing.

"Investor asing pun tercatat net sell Rp 175,59 miliar," kata dia di Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Sementara, dia menambahkan, laju bursa di Asia sendiri cenderung mendatar. Investor tengah memperhatikan kondisi geopolitik global.

"Investor menimbang katalis geopolitik dan kebijakan bank sentral," ujar dia.

Pada Rabu pekan ini, Lanjar merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (AALI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya