Liputan6.com, Jakarta Nama Kanaya Tabitha nyaris tak terdengar di dunia fashion belakangan ini. Sampai akhirnya, Kanaya Tabitha turun gunung memberikan bimbingan kepada desainer muda Julie Sutrisno Laiskodat. Julie memang baru saja tampil di ajang New York Fashion Week (NYFW) 2018 di Ballroom The Crown Plaza Hotel, Times Square, Manhattan, New York, AS, 10 September lalu.
Baca Juga
Advertisement
Julie begitu bangga ketika memamerkan karya busana yakni kain tenun asli Nusa Tenggara Timur di depan Hakim Agung AS Stella Tsai --yang juga tokoh women empowerment (pemberdayaan perempuan) sekaligus sahabat dekat mantan Ibu Negara Hillary Clinton-- Walikota New Jersey Ruben Bermudez, hingga Miss Universe Runner up 2014 Nia Sanchez, DR Sandree Serano, serta para tokoh pemberdayaan perempuan di New York dan sekitarnya.
"Saya tak menyangka, karya dalam negeri mencuri perhatian fashion buyer," kata Julie saat berbincang melalui telepon, Selasa (19/9). "Kami sekarang sedang mencoba untuk bisa memenuhi penawaran dari agency dua rumah mode disana," jelas Julie.
Di pagelaran busana itu Julie menghadirkan 40 busana adi busana siapa pakai ( ready couture ) koleksi muslim semi 2018 . "Saya beruntung bertemu produser handal seperti Kak Kanaya, saya khusus konsentrasi menyiapkan 40 koleksi baju, lalu ke New York. Kak Kanaya yang terlibat penuh dalam pengadaan sponsorship dan produksi show. Semuanya di tanggung sponsor dari Amerika," kata Julie.
Julie dilibatkan Kanaya di NYFW 2018 usai melihat kecintaan Julie hingga sosial bisnis tenun NTT yang diperjuangkannya melalui Rumah Tenun JSL LeVico yang begitu luar biasa. Rumah Tenun JSL LeVico dikelola sekaligus dimiliki Julie. Sejak dua tahun ini, Julie fokus mengembangkan kain tenun asal NTT.
Saat ini Julie sedang berencana ikut-serta dan sekali lagi mengenalkan karya busana dari kain tenun asli Indonesia di Pekan Mode Milan, Italia. Apakah akan kembali bekerjasama dengan Kanaya, Julie berujar, "Pasti dong. Ini untuk NTT dan Indonesia."
