Antara Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, JK Pilih Mana?

Ada dua nama yang disorot Golkar dalam Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil. Mana pilihan JK?

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Sep 2017, 08:09 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla atau JK angkat bicara terkait pilihan partainya dalam Pilkada Jabar 2018. Ada dua nama yang disorot Golkar, yaitu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Partai berlambang pohon beringin itu awalnya memberikan sokongan penuh terhadap Dedi Mulyadi untuk bertarung memperebutkan kursi Jabar 1. Namun belakang muncul surat yang disebut dari DPP Golkar tentang pengalihan dukungan kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Lantas mana pilihan ideal bagi JK? "Dua-duanya (Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi), baiklah," jawab JK di kantornya, Jakarta, Selasa 26 September 2017.

Saat kembali ditegaskan, siapa yang paling pantas diantara keduanya, dia berkilah dan menyatakan tak memiliki hak untuk memilih keduanya.

"Saya hanya punya KTP DKI. Bukan KTP Jabar," tutur JK yang kemudian disambut dengan gelak tawa.

Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham mengaku belum memutuskan akan mengusung siapa dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Menurut dia, Partai Golkar terus melakukan survei-survei internal.

"Terkait kasus Bandung memang selama ini berdasarkan survei-survei yang ada, maka ada tiga besar yang hampir bersamaan dari seluruh survei. Yang pertama nomor 1 Ridwan Kamil (RK), kedua Deddy Mizwar, dan ketiga Dedi Mulyadi," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat 22 September 2017.

 


Macam Opsi

Dengan memperhatikan ini, lanjut Idrus, maka timbul berbagai macam opsi-opsi simulasi.

"Artinya pernah suatu ketika kita mensimulasikan RK dengan Dedi Mulyadi tapi rupanya opsi ini enggak sampai pada sebuah kesepakatan. Sehingga muncul lagi misalkan Pak Dedi dengan salah satu parpol lain, ini juga enggak capai kesepakatan," ucap dia.

Lalu, sambung dia, muncul lagi simulasi lain, misalkan Ridwan Kamil dengan kader partai Golkar Daniel Muttaqien.

"Ini simulasi-simulasi yang ada tetapi sampai pada sampai kesimpulan bahwa dari seluruh opsi-opsi yang ada kita tentu nanti kita akan melakukan pilihan," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya