Polisi: Kejiwaan Pemilik Situs Nikahsirri.com Normal

Argo menegaskan, sampai sejauh ini dari pemeriksaan yang dilakukan penyidik Dirkrimsus Polda Metro Jaya terhadap Aris juga berjalan lancar.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 27 Sep 2017, 12:32 WIB
Polisi menangkap Aris Wahyudi pengelola nikahsirri.com

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, berdasarkan hasil tes kejiwaan, pendiri Nikahsirri.com Aris Wahyudi normal. Menurut Argo, ungkapan istri Aris, Rani, yang menyebut suaminya sakit jiwa tidak benar.

"Soal katanya sakit jiwa, ya kita harus melihat ahli yang menyampaikan. Dan nyatanya pas kita tanya normal, terus jawabnya juga lancar," kata Argo di Koja, Jakarta Utara, Rabu (27/9/2017).

Argo menegaskan, sampai sejauh ini pemeriksaan yang dilakukan penyidik Dirkrimsus Polda Metro Jaya terhadap Aris juga berjalan lancar.

"Kita lihat sendiri normal jawabnya. Artinya tidak ada masalah," ujar Argo.

Rani, istri Aris Wahyudi, meminta maaf atas perilaku suaminya. Kondisi mental sang suami tercinta diakuinya kurang sehat setelah kalah dalam pilkada.

"Saya atas nama keluarga meminta maaf karena suami saya. Suami saya agak gila, agak gila," ucap Rani sambil tersedu menangis di depan rumahnya, Bekasi, Senin, 25 September 2017.

Menurut Rani, sang suami tercinta depresi setelah keok dalam Pilkada Banyumas 2008. Ia kadang terlihat normal. Namun dalam waktu tertentu, depresi itu akan kembali kambuh.

"Kesehariannya kadang dia gila seperti itu, kadang normal. Mungkin karena kegilaannya tidak terlihat," ucap Rani sambil mengusap air mata di wajahnya.

 


Terobsesi Jadi Warga Amerika

Menurut dia, gangguan jiwa tersebut mulai terlihat saat Aris terobsesi untuk bergabung menjadi warga negara Amerika Serikat lewat pembuatan buku yang berisi tentang keinginannya itu.

Buku yang sarat kontroversi tersebut, kata dia, sempat diluncurkan dengan mengundang sejumlah wartawan dalam sebuah deklarasi yang dihadiri komunitas masyarakat yang menjadi pendukungnya.

"Sampai Beliau (Aris) sempat mengeluarkan buku ingin bergabung dengan Amerika. Dia mengeluarkan buku kontroversi-kontroversi," kata dia, seperti dikutip dari Antara.

Perilaku gangguan jiwa ini juga kerap diperlihatkannya saat berkomunikasi dengan keluarga yang terkadang tidak bisa dicerna secara akal sehat.

Namun Rani memastikan, gangguan jiwa pria yang mengaku sebagai lulusan Bidang Elektro University of Essex Inggris itu tidak sampai berujung pada kekerasan rumah tangga yang dialami istri dan tiga anaknya.

"Kalau kekerasan dalam rumah tangga tidak sampai seperti itu," katanya.

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya