Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengenalkan alternatif pembiayaan bernama Global Bond IDR Bonds. Pengenalan instrumen pembiayaan ini setidaknya dihadiri oleh 100 perusahaan.
Global IDR Bonds merupakan efek bersifat utang dalam denominasi rupiah. Instrumen ini tidak hanya dapat ditawarkan oleh investor dalam negeri namun juga investor global.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo berharap, pembiayaan ini diharapkan dapat menjadi alternatif para pengusaha untuk mencari pendanaan. Terlebih, pembiayaan dalam negeri juga relatif terbatas.
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga mau tidak mau pasar keuangan nasional mulai mengakses pasar keuangan global untuk mendapat alternatif financing," kata dia dalam acara Global IDR Bonds Workshop di Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengatakan, Global IDR Bonds bisa jadi alternatif untuk pembangunan infrastruktur.
Gatot menerangkan, pemerintah memerlukan pembiayaan infrastruktur sekitar Rp 5.500 triliun dalam lima tahun. Jadi, untuk tiap tahunnya sekitar Rp 1.100 triliun.
Sementara, pembiayaan infrastruktur di dalamnya negeri baru bisa mencapai Rp 900 triliun termasuk di dalamnya dari BUMN.
"Kemampuan BUMN sekitar Rp 450 triliun, masih ada room di mana foreign direct investment (FDI) dan pembiyaan ini yang perlu didiorong," jelas dia.
Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, Global IDR Bonds diterbitkan dalam bentuk rupiah. Dia mengatakan, bagi investor risikonya relatif lebih terkendali, dari sisi perusahaan bisa mendapat sumber pembiayaan baru.
"Ini bisa dibilang termitigasi, tapi dari sisi benefit untuk emiten bisa mengakses ke funding pull yang baru yang lebih dalam, yang kita butuhkan untuk pembangunan infrastruktur," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jasa Marga Terbitkan Obligasi Global dalam Rupiah
Manajemen PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan menerbitkan surat utang global denominasi rupiah tahun ini. Surat utang jenis ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Direktur Keuangan JSMR Donny Arsal mengatakan, perseroan membutuhkan pembiayaan sampai Rp 8 triliun tahun ini. Pembiayaan tersebut dipenuhi dengan beberapa skema seperti surat utang global denominasi rupiah, sekuritisasi, dan lain sebagainya.
Terkait penerbitan surat utang global denominasi rupiah ini, ujar dia, masih dalam persiapan internal. Dia bilang, persiapan matang dilakukan mengingat surat utang ini pertama kali di Indonesia.
"Karena pertama kali yang kita keluarkan, dan pertama kali untuk Indonesia sebetulnya mengeluarkan IDR global bond," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa 8 Agustus 2017.
Selain menerbitkan surat tersebut perseroan akan melakukan sekuritisasi aset. Untuk sekuritisasi aset dana yang bakal diraup sekitar Rp 2 triliun.
"(Global bond) Ya mungkin US$ 200-300 juta ekuivalen rupiah," ungkap dia.
Dia mengatakan, penerbitan surat utang global ini tak secara khusus diperuntukkan bagi ruas tol tertentu. Dia mengatakan, pembiayaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan.
Donny mengatakan, perseroan menargetkan membuka 600 km tol baru dalam 3 tahun ke depan.
Advertisement