Liputan6.com, Riyadh - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, akhirnya menghapus larangan berkendara khusus wanita di Arab Saudi. Peraturan baru itu rencananya baru akan diterapkan tahun depan berdasarkan kalender Islam atau sekitar 23-24 Juni 2018 mendatang.
Dilansir Aljazeraa, Rabu (27/9/2017), untuk mendukung keputusan tersebut, sang raja memutuskan untuk membentuk regulasi agar bisa dilaksakanan nanti. Tentu saja aturan ini harus tetap berlaku dengan syariah Islam.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, kerajaan juga akan mengeluarkan salah satu hal yang paling penting yaitu, surat izin mengemudi tidak hanya untuk kaum laki-laki tetapi juga perempuan.
Pengumuman bersejarah bagi kaum wanita di Arab Suadi ini disebut sebagai kado manis dalam rangka HUT Saudi Arabia.
Sementara menurut sejumlah analis, pencabutan larangan wanita mengemudi ini sebagai dorongan reformasi terhadap kerajaan. Namun begitu, tak sedikit dari kalangan religius konserfatif yang menolak aturan ini.
Selain mengemudi, kerajaan juga akan memperbolehkan para wanita untuk masuk ke sebuah stadion olah raga. Sebab untuk masuk ke fasilitas ini awalnya hanya diperbolehkan khusus kaum Adam.
Namun kini, para wanita juga diperbolehkan baik itu untuk menonton sepak bola maupun acara musik.
Arab Saudi memang dikenal merupakan satu-satunya negara yang tidak mengizinkan perempuan untuk mengemudi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Aturan Wanita Mengemudi Disambut Gembira
Kabar pencabutan larangan mengemudi untuk wanita ini mendapatkan beragam sambutan dari berbagai pihak.
Kabar gembira ini juga disampaikan langsung Duta Besar untuk Amerika Serikat, Pangeran Khaled bin Salman. Menurutnya, wanita akan dapat menyetir ke tempat yang mereka sukai.
“Hari bersejarah dan besar. Keputusan yang tepat pada waktu yang tepat,” ucapnya.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga angkat bicara. Menurut orang nomor satu di negeri Adidaya tersebut, keputusan Raja Arab Saudi menjadi langkah positif.
Sementara di dalam negeri sendiri, pencabutan larangan mengemudi bagi wanita disambut gembira aktifis Sahar Nassif. Dia mengaku sangat senang mendengarnya hingga melompat-lompat dan tertawa kegirangan.
“Saya akan membeli mobil impian saya, sebuah Mustang convertibel, dengan warna hitam dan kuning,” katanya.
Selain itu ada juga aktivis Saudi, Loujain al-Hathloul, yang sempat ditahan selama 73 hari pada 2017 karena mencela larangan tersebut.
Dia pun membuat status dalam akun Twitternya “Alhamdulillah”, setelah pengumuman dicetuskan.
Manal al-Sharif, kampanye Women2Drive yang juga pernah dipenjara karena mengemudi.
“(Arab Saudi) Tidak akan pernah sama lagi,” ucapnya.
Advertisement