Liputan6.com, Banyuwangi - Davide Rebellin menjuarai etape pertama International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017, Rabu (27/9/2017). Pembalap dari tim Kuwait Cartucho itu finis pertama dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 18 detik atau terpaut selisih waktu 1 menit 35 detik dengan juara kedua, Drew Morey. dari Tim Terengganu Cycling Team.
Di awal balapan, pembalap 46 tahun tersebut lebih banyak berada di peloton alias rombongan besar. Meski sembilan pembalap melakukan breakaway hingga menciptakan gap maksimal sejauh 1 menit 57 detik, Rebellin tak merespons. Baru ketika balapan melintasi tanjakan Pakel pada kilometer 115,3, dia baru melakukan attack.
Baca Juga
Advertisement
Rebellin menyalip sembilan pembalap breakaway tersebut. Mereka adalah juara bertahan Jai Crawford (Kinan Cycling Team), Matt Boys (Kuwait Cartucho), Ali Khademi (Pishgaman), Insu So (LX Cycling Team), Jay Dutton (St. George), Aiman Cahyadi (Team Sapura), Nick Miller (CCN Cycling Team), Ray Ariehaan (Nex Cycling Team), dan Herwin Jaya (United Bike Kencana).
Sembilan pembalap breakaway tidak mampu meladeni serangan Rebellin. Apalagi, tanjakan Pakel tidak bisa dianggap enteng. Tanjakan tersebut termasuk dalam kategori 3 dengan tanjakan di sekitar 10 persen sepanjang 1 kilometer. Terbukti, setelah tanjakan Pakel, peloton langsung kocar-kacir.
Tak ada satu pun pembalap yang bisa mengimbangi Rebellin. Dia terus menjauhkan dirinya dari para pesaing. Hingga akhirnya pembalap yang beberapa kali pernah menjuarai etape di Giro d’Italia itu finis dengan selisih jarak sepanjang 1 menit 57 detik.
Hasil tersebut membuat Rebellin memuncaki klasemen general classification. Di posisi kedua, ada Drew Morey dari Terengganu Cycling Team membuntuti dan Marcus Culey St George Continental Team menempati posisi ketiga.
"Etape kali ini sangat cocok dengan karakter saya. Ini seperti balapan-balapan classics di Eropa," kata Rebellin.
Rebellin memang memiliki spesialisasi dalam rute-rute classics. Ajang klasik di Eropa tersebut biasa digelar sebelum grand tour(Giro d’Italia, Vuelta a Espana, Tour de France) berlangsung. Balapan yang digelar dalam sehari (on-day race) itu biasanya memiliki rute-rute yang sangat mengandalkan ketahanan fisik.
Para pembalapnya biasanya bertarung sendirian. Karena itu, di 20 km terakhir menuju finis, Rebellin sendirian menantang para pembalap breakaway.
Rebellin sudah pernah menjuarai beberapa ajang classics. Mulai dari Liège-Bastogne-Liège 2004, Tirreno-Adriatico 2001, hingga Amstel Gold Race 2004. Ajang klasik lainnya, La Flèche Wallonne, bahkan dia kuasai pada tiga edisi, yakni 2004, 2007, dan 2009.