Cerita Bos Canon Asia Pasifik Kembangkan Bisnis Mikrosatelit

Canon melalui 367 anak perusahaannya juga berupaya mengembangkan future technology, salah satunya adalah mikrosatelit.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Sep 2017, 11:00 WIB
President dan CEO Canon Singapura, Noriko Gunji di acara peluncuran kamera Canon EOS 6D Mark II di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (27/9/2017). (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Pasuruan - Canon selama ini dikenal sebagai produsen printer dan kamera. Namun, siapa sangka perusahaan Jepang ini memiliki lini bisnis lain. Salah satunya adalah pengembangan teknologi satelit di masa depan, yakni mikrosatelit.

Hal ini diungkap oleh President sekaligus CEO Canon Singapura, Noriko Gunji yang juga bertanggung jawab atas bisnis Canon di region Asia Pasifik, termasuk Indonesia di sela kunjungannya ke peluncuran Canon EOS 6D Mark II di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (27/9/2017).

"Ada beberapa hal yang menjadi fokus Canon saat ini, yakni healthcare, commercial printing, network camera, dan industrial equipment. Tapi tidak hanya itu, Canon melalui 367 anak perusahaannya juga berupaya mengembangkan future technology," kata Gunji.

Salah satu yang disebutkan Gunji adalah bisnis mikrosatelit, yang dikembangkan salah satu anak perusahaan Canon, Canon Electronics. Canon Electronics adalah anak usaha Canon di bidang pembuatan partisi kamera digital dan produk elektronik lainnya

"Salah satu anak usaha, Canon Electronics berupaya mengembangkan mikrosatelit yang terjangkau dan lebih compact. Tiga bulan lalu sudah melakukan pengujian peluncuran dan sukses. Tetapi saat ini masih terus dikembangkan," tutur Gunji.

Dia mengatakan, microsatellite yang dikembangkan Canon Electronics memang bukan untuk tujuan spesifik seperti telekomunikasi atau yang lainnya. Namun, Canon menganggap mengembangkan mikrosatelit merupakan hal yang penting.

"Sangat banyak permintaan satelit, tapi tidak banyak yang memproduksi karena bisnis satelit ini kebanyakan ditangani pemerintah atau perusahaan negara. Padahal sebenarnya ada banyak permintaan dan mereka tidak mampu membayar ke pemerintah (karena satelit adalah bisnis yang mahal)," ucap Gunji.

Untuk itulah Canon menilai penting mengembangkan mikrosatelit yang jauh lebih terjangkau dan ukurannya lebih compact dibandingkan satelit umumnya. Gunji juga mengatakan, alih-alih bersaing dengan lembaga antariksa pemerintah Jepang, The Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), Canon Electronics berkolaborasi dengan mereka.

"Mereka bukan kompetitor dan kami juga tidak supply mikrosatelit ke JAXA, tapi kami memiliki kolaborasi untuk menyediakan teknologi roket yang lebih kecil untuk JAXA, dan ini hanya di Jepang," ucapnya.

Sebelumnya, pada 23 Juni 2017, Canon Electronics telah menguji coba peluncuran mikrosatelit dari stasiun peluncuran roket Satish Dhawan Space Center di Sriharikota, selatan India. Salah satu dari sekian mikrosatelit yang diluncurkan bernama CE-SAT-I. Perusahaan waktu itu ambisius bisa meluncurkan 100 unit mikrosatelit per tahun.

Sebagai gambaran, mikrosatelit produksi Canon Electronics berbentuk kotak dengan ukuran 50x50x85cm. Berat mikrosatelit tersebut juga hanya 65kg. Sementara sensor kameranya menggunakan sensor milik kamera Canon EOS 5D Mark II. Dengan kamera tersebut, mikrosatelit ini diklaim bisa mengenali objek berukuran kecil di sebuah permukaan.

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya