Liputan6.com, Aragon - Keberadaan Valentino Rossi di ajang balap MotoGP ibarat dua sisi mata uang. Di satu bagian, The Doctor bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas ajang balap bergengsi di kelas utama. Namun, di bagian lain, proses regenerasi akan terhambat dan ini bisa menjadi persoalan yang sulit buat pembalap muda.
Karisma Rossi di ajang dunia balap motor suka tidak suka masih sangat besar. Setiap kali tampil, jutaan pasang mata pasti akan tertuju untuk menyaksikan, drama apa lagi yang akan diberikan pemilik nomor 46.
Baca Juga
Advertisement
Belakangan sering muncul pertanyaan bagaimana penyelenggara MotoGP mengatasi masalah saat gelaran balap roda dua tanpa Rossi, mengingat pembalap asal Italia itu tengah mengalami fase buruk di musim ini.
Carmelo Ezpeleta selaku bos Dorna Sports mengaku sudah bosan untuk membicarakan mengenai hal ini. Ditambahkan, semuanya tidak akan mengalami perubahan saat Rossi memutuskan pensiun.
"Kami tidak akan melakukan apa pun, Marquez dan Lorenzo memang tidak karismatik seperti Rossi, tapi MotoGP terus mengalami perkembangan. Dalam sejarah motor, kami sudah mengalami saat yang sama atau saat Mick Doohan pensiun. Pertanyaan yang diajukan pun sama, lalu datanglah Rossi," kata Ezpeleta seperti dikutip dari Insella, Kamis (28/9/2017).
Pada akhirnya, Ezpeleta memberikan pujian kepada Rossi. Menurutnya, dia adalah komunikator dan pembalap yang hebat. Namun, Rossi tetap melanjutkan kariernya di MotoGP.
"Motor membuatnya gila. Rossi memiliki kesempatan untuk menjajal balap Formula 1 bersama Ferrari dan dia tidak pergi karena ia lebih menyukai motornya. Saya melihatnya sejak dia mulai turun di kelas 125cc. Perayaan aneh dan kegembiraan tersebut, awalnya membuat saya berkata 'Siapa orang itu?'. Lalu kami berbicara dengannya dan kami menyadari bahwa Rossi memiliki sesuatu yang berbeda, serta istimewa." (David Permana)