Instruksi Keras Kapolda Sumut untuk Kasus Begal

Dalam dua kasus terakhir, empat pelaku begal yang korbannya pengemudi taksi online dan ojek online tewas ditembus peluru polisi.

oleh Reza Efendi diperbarui 28 Sep 2017, 23:00 WIB
Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Medan – Pihak kepolisian akan bertindak tegas para pelaku begal menyusul maraknya aksi begal yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Medan, Sumatera Utara. Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw menilai tindakan tegas itu termasuk yang diterima para tersangka pembegalan pengemudi taksi dan ojek online, beberapa hari lalu.

"Saya tekankan, pelaku begal sadis harus ditindak tegas, karena mereka sudah tidak menghargai pihak kepolisian," kata Kapolda, Rabu, 27 September 2017.

Waterpauw menyebut, aksi begal yang dilakoni sejumlah tersangka hingga menewaskan pengemudi Grab Car dan Grab Bike beberapa hari lalu, merupakan perbuatan yang tidak manusiawi.

"Mereka dengan keji menghabisi nyawa korbannya. Ini tidak manusiawi," katanya.

Untuk mengantisipasi aksi serupa, Polda Sumut akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk memberantas pelaku begal yang sangat meresahkan masyarakat. Kapolda mengatakan hal itu adalah instruksi langsung dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Satgas ini instruksi Kapolri," ucapnya.

Sebelumnya dalam kurun waktu 30 jam, petugas gabungan dari Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru berhasil mengamankan para pelaku begal sopir transportasi online Grab Car dan sopir ojek online Grab Bike.

Dua begal dengan korban pengemudi Grab Bike bernama Ridwan Limbong berhasil dilumpuhkan. Kedua begal bernama Zeilani alias Z dan Herianto alias Ari Tato, tewas ditembus timah panas.

Seorang rekan mereka bernama Meilando Dewantoro tertangkap warga saat mencoba membawa kabur sepeda motor korban pada Sabtu, 23 September 2017. Sementara, seorang anggota komplotan begal berinisial A masih diburu.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Kronologi Penangkapan Para Begal Sadis

(Reza Perdana/Liputan6.com)

Penangkapan pelaku begal yang menewaskan sopir Grab Bike itu dimulai dengan upaya menangkap Zeilani. Polisi mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan sedang melintas di Jalan HM. Joni mengendarai sepeda motor Honda Vario bernopol BK 5346 AHA pada Senin, 24 September 2017, sekitar pukul 23.50 WIB.

Tim gabungan yang dipimpin Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Febriansyah berusaha mengejar dan menangkap Z, yang diketahui sebagai pelaku utama penikaman pengemudi ojek online itu. Pada saat diminta menunjukkan keberadaan tersangka lainnya, Z melawan aparat menggunakan pisau dan berusaha melarikan diri.

"Saat melakukan perlawanan, Z diberikan tindakan tegasterukur. Pelaku kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diberikan pertolongan medis, namun pelaku dinyatakan meninggal dunia," kata Waterpauw, Selasa, 26 September 2017.

Pada Senin, 25 September 2017, sekitar pukul 21.00 WIB, tim gabungan kembali mendapatkan informasi keberadaan kawanan begal lain bernama Herianto alias Ari Tato di Jalan Sabaruddin, Kecamatan Medan Area. Saat disergap, ia menghunuskan pisau dan menyerang petugas.

"Tim gabungan memberikan peringatan, namun tidak diindahkan pelaku, dan pelaku terus menyerang petugas, sehingga dilakukan tindakan tegas. Pelaku Herianto ini merupakan warga Tembung, Percut Sei Tuan,Deli Serdang," kata Kapolda.

Tidak hanya menembak mati pelaku begal sopir Grab Bike, polisi juga bertindak serupa kepada pelaku begal David Julher Simanjuntak,sopir Grab Car. Pria berusia 46 tahun, warga Jalan Kemiri II, Gang Harjo ituditemukan meninggal dunia di dalam parit di Jalan Sempurna, pada Minggu, 24 September 2017.

Dua pelaku begal dengan korban David yang tewas ditembak polisi adalah Ari dan M. Rizky. Keduanya mencoba melawan polisi agar lolos dari sergapan. Saat hendak disergap, perampok sadis itu sempat membawa mobil Avanza putih BK 1281 BP hasil rampokan itu keliling Kota Medan.

Petugas gabungan yang telah membentuk tim mmengejar mereka.Polisi terlibat aksi kejar-kejaran hingga akhirnya para begal yang masih berada di dalam mobil menabrak sebuah pohon hingga bagian kanan depan mobil ringsek.

Karena terpojok tak bisa lari, tersangka Ari yang berada di bangku kemudi keluar dengan membawa pisau. Ia berusaha melawan dan mengayunkan senjata tajam ke petugas. Menghadapi tersangka yang melawan, petugas mengambil tindakan tegas dengan menembak Ari.

Melihat temannya terkapar, Rizky keluar dari pintu belakangsebelah kiri dan berusaha merebut senjata api petugas. Kembali, petugas menembak tersangka hingga akhirnya meninggal dunia. Di dalam mobil hasil rampokan tersebut, masih terdapat barang bukti hasil kejahatan mereka milik korban.

"Untuk pelaku ini terjadi pada Senin, 25 September 2017, sekitar pukul 06.00 WIB," kata Waterpauw.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya