Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata kembali menggelar Apresiasi Pesona Pariwisata Indonesia (APDPI) 2017, sebagai penghargaan kepada para industri pariwisata. Bertepatan dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia 27 September, Kemenpar mengumumkan para pemenang penghargaan yang dibacakan di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu malam, (28/9/2017). Salah satu penghargaan yang menarik adalah Green Hotel Award, yaitu penghargaan yang diberikan kepada industri hotel di tanah air yang mengimplementasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan.Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, menurut informasi yang diterima Liputan6.com mengatakan, pengelolaan hotel ramah lingkungan akan banyak memberikan dampak. Dari sisi bisnis, penerapan konsep ramah lingkungan akan meningkatkan daya saing hotel itu sehingga akan meningkatkan nilai jual. Selain itu, wisatawan juga memiliki lebih banyak pilihan. Sebab gaya hidup "hijau" belakangan sudah menjadi tren yang banyak diminati wisatawan. Indonesia sebagai gudangnya natural resources, konsep tersebut tentu akan memberikan efek positif bagi pariwisata Indonesia. "Wisatawan dunia banyak yang concern terhadap pelestarian lingkungan, sehingga akan menempatkan green hotel yang ramah lingkungan sebagai pilihan dan kebutuhan," ujar Dadang.
Green Hotel Award 2017 diharapkan dapat meningkatkan kepedulian pelaku usaha hotel terhadap pelibatan masyarakat serta upaya-upaya pelestarian alam dan budaya lingkungan sekitar. Serta meningkatkan minat wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara yang semakin peduli terhadap kondisi alam dan budaya untuk berkunjung ke Indonesia.
Advertisement
Proses Penilaian
Proses penilaian kegiatan ini diawali dengan mengirimkan kuesioner tentang kriteria Green Hotel Award ke semua hotel bintang 4 dan bintang 5 di Indonesia. Selanjutnya, setelah diisi oleh green team tiap hotel, para juri akan melakukan evaluasi. Setelah itu peninjauan dan penilaian (dilakukan) secara langsung oleh tim juri Green Hotel Award ke setiap peserta (hotel).
Setelah itu, tim juri yang diketuai Siti Adiningsih Adiwoso (Ketua), Nani Sumaryati, Deddy El Rashid, Surendro dan Monique Wiryawan akan mengevalusasi setiap hasil dari peninjauan dan penilaian langsung untuk kemudian menentukan sepuluh nominasi Green Hotel Award berdasarkan nilai minimum. Pemenang Green Hotel Award akan menerima piagam penghargaan dan plakat dari Menteri Pariwisata Republik Indonesia.
Kriteria penilaian pada tahun ini menjadi 14 dari yang sebelumnya 12 kriteria. Yaitu kebijakan dan organisasi green team, pengelolaan tapak yang ramah lingkungan, penggunaan bahan baku dan produk ramah lingkungan, serta penyerapan kandungan lokal. Kemudian pengelolaan konservasi dan efisiensi energi, pengelolaan konservasi dan efisiensi air, pengelolaan kualitas udara dalam dan ruang, ruang bangunan, pengelolaan limbah padatan dan air, pengelolaan lahan sekitar bangunan, serta pengendalian polusi kebisingan/suara. Juga pengelolaan penyimpanan bahan kimia dan bahan berbahaya, kerja sama dengan komunitas dan organisasi lokal, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Apresiasi Pemerintah
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi kembali digelarnya ajang Green Hotel Award 2017. Ia mengatakan, pendekatan konsep berkelanjutan yang ramah lingkungan oleh industri sangat penting bagi pariwisata Indonesia karena akan berpengaruh terhadap posisi Indonesia di peringkat daya saing pariwisata dunia.
"Saat ini Indonesia berada di posisi 42 dunia dari data Travel and Tourism Competitiveness Index tahun 2017 dari World Economic Forum. Dan target kita adalah di posisi 30 dunia," ujar Arief. Ia mengatakan, Indonesia unggul dari price competitiveness, priorization of travel and tourism, serta natural resources. Namun, Indonesia masih lemah dalam tourism service infrastructure, health and hygiene, dan yang terkait dengan pengelolaan berkelanjutan adalah environmental sustainability.
Berdasarkan data dari World Economic Forum pada 2017, environmental sustainability Indonesia berada di peringkat 131. "Tiga faktor dengan indeks daya saing terendah ini menjadi PR kita bersama termasuk para pengelola hotel agar segera menerapkan prinsip green hotel. Karena itu dengan dukungan dari industri, khususnya pengelola hotel, tentu akan berdampak pada konsep penerapan pariwisata berkelanjutan. Ujungnya adalah posisi pariwisata Indonesia di dunia," ungkap Arief Yahya.
Dia mengatakan, pariwisata mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi bangsa. Apalagi, sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu tulang punggung ekonomi bangsa.
“Mari kita sukseskan pariwisata, dengan menjaganya untuk terus berlangsung. Karena ‘Semakin Dilestarikan Semakin Menyejahterakan’,” kata Arief. Nantinya, lima nominasi Green Hotel Award akan diusulkan sebagai peserta dalam ASEAN Green Hotel Award pada bulan Januari 2018 di Chiang Mai, Thailand.
Berikut daftar pemenang Green Hotel Award 2017, dan 5 hotel terbaik mewakili Indonesia di ajang ASEAN Green Hotel Award di Chiang Mai, Thailand, pada Januari 2018. 1. Hyatt Regency Yogyakarta2. Jogjakarta Plaza Hotel3. The Darmawangsa Jakarta4. Melia Purosani Hotel Yogyakarta5. Turi Beach Resort, Batam6. Mercure Surabaya7. Kila Senggigi Beach, Lombok8. Grand Ina Malioboro9. Alia Solo10. Mercure Resort Sanur, Bali