Ciputra: Entrepreneur Jadi Solusi Ampuh Atasi Korupsi

Pengusaha Ciputra menilai, Indonesia masih hadapi tiga masalah fundamental yaitu korupsi, pengangguran dan kesenjangan sosial.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Sep 2017, 11:46 WIB
Ciputra bersama jajaran pengusaha Indonesia lainnya di Kantor Kementerian Luar Negeri

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Ciputra menyatakan, wirausaha merupakan kunci untuk memecahkan tiga masalah fundamental yang dihadapi Indonesia hingga saat ini. Ketiga masalah tersebut yaitu korupsi, pengangguran dan kesenjangan sosial.

Chairman Grup Ciputra tersebut menyatakan, saat ini Indonesia merupakan negara yang telah maju dalam berbagai bidang. Akan tetapi, Indonesia masih memiliki masalah fundamental yang dari dulu hingga kini belum bisa terselesaikan.

"Indonesia sudah maju dalam segala bidang. Tapi masih ada yang jadi masalah, pertama korupsi, kedua pengangguran, dan ketiga kesenjangan sosial," ujar dia di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Kamis (28/9/2017).

‎Namun, Ciputra menyatakan, dirinya memiliki solusi ampuh untuk mengatasi ketiga masalah ini, yaitu wirausaha. Bahkan, hal tersebut telah disampaikan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

‎"Saya berikan masukan ke Presiden, saya punya formula yang manjur untuk itu, yaitu entrepreneur. Kalau Indonesia jadi negara entrepreneur, pasti tiga hal itu akan berkurang," kata dia.

Dia menuturkan, wirausaha akan menciptakan ekonomi yang kuat bagi negara dan masyarakatnya. Jika ekonomi masyarakatnya sudah kuat, maka tidak ada lagi keinginan orang untuk melakukan korupsi.

"Kalau ekonomi kuat, korupsi tidak akan ada. Kalau jadi entrepreneur, mereka sudah tidak mau korupsi. Karena tujuan orang korupsi, arena mereka ingin menjadi kaya," ungkap dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Selanjutnya

Kemudian, dengan semakin banyaknya wirausahawan yang muncul, secara otomatis akan semakin banyak juga lapangan kerja yang tercipta. Dengan banyak lapangan kerja, akan menyerap para pengangguran di dalam negeri.

"Pengangguran tidak berkurang karena tidak ada usaha baru. Contoh di Singapura tidak ada korupsi, penganggurannya bahkan bisa dibilang tidak ada. Ini karena 10 persen (masyarakat) mereka merupakan entrepreneur," jelas dia.

Sementara untuk kesenjangan sosial, lanjut Ciputra, saat ini kondisi masyarakat yang kata semakin kaya, sedang orang miskin tetap saja miskin. Oleh sebab itu, perlu banyak wirausaha untuk membuka lapangan kerja agar masyarakat memiliki pendapatan.‎

"Sekrang orang kaya makin kaya, miskin makin miskin. Karena entrepreneur kita kurang. Kaki lima bukan entrepreneur, tidak ada mereka akan ebih baik karena mengganggu lalu lintas. Tapi itu cara mereka memecahkan masalah (ekonomi), kita harus hargai mereka," ujar dia.‎

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya