Jokowi Ingin Startup Indonesia Bawa Kearifan Lokal ke Mata Dunia

Presiden RI Joko Widodo saat pembukaan konferensi IDByte di Ritz Carlton Ballroom, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Sep 2017, 14:00 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat pembukaan konferensi IDByte di Ritz Carlton Ballroom, Jakarta, Kamis (28/9/2017). (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam suasana pembukaannya di konferensi IDBYte 2017, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) juga menyinggung soal lanskap startup lokal yang kian tumbuh agresif di Indonesia.

Menurutnya, peluang startup untuk berkembang ke kancah global sangatlah besar. Karena itu, orang nomor satu di Indonesia tersebut mengimbau kepada para pelaku startup agar bisa "go global". Setidaknya mereka harus membawa nilai kearifan lokal yang mencerminkan budaya dari Indonesia.

"Bicara soal teknologi, jarak itu memang menjadi tidak penting jika sudah dikaitkan dengan internet. Tetapi, bukan berarti lokasi jadi tidak penting. Ini soal identitas, maka itu bikin sebuah jasa, produk yang benar-benar lokal. Menganut ciri khas lokal dari Indonesia," kata Jokowi di Ritz-Carlton Ballroom, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Jokowi mengambil contoh Hijup, salah satu startup yang berhasil mencuri perhatian dunia karena telah membawa salah satu value lokal. "Pesanannya itu bisa dari seluruh dunia, karena dia mampu menciptakan sesuatu yang kreatif dengan membawa budaya lokal," lanjutnya.

Selain itu, tambah Jokowi, upaya untuk "melokalkan" produk dari startup itu sendiri berpeluang dapat dilirik perusahaan global dan menciptakan kolaborasi besar.

Contoh saja pada Lazada dan Tokopedia. Raksasa e-Commerce Alibaba itu tertarik menyuntik dana untuk keduanya, karena masing-masing berhasil membawa nilai kearifan lokal yang unik.

Seperti diketahui, Jokowi memang sudah mewanti-wanti pelaku bisnis digital Indonesia untuk "menyentuh" produknya dengan budaya Indonesia.

"Bisnis kreatif berbasis budaya dan teknologi akan jadi masa depan Indonesia. Untuk anggaran, kita akan beri dukungan penuh," tukasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi berharap Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah.

"Kalau perkembangan ekonomi kreatifnya melonjak, Badan Ekonomi Kreatif bisa jadi Kementerian Ekonomi Kreatif," terang Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi memang pernah meminta Kepala Bekraf, Triawan Munaf, untuk membangun sebuah konsep "Creative City" di Indonesia. Konsep "Creative City" merupakan sebuah kota yang di dalamnya berkumpul para pelaku di industri kreatif.

 


Dana Khusus untuk Startup

Pada April 2016, tepatnya di gelaran Indonesia e-Commerce Summit and Expo (IESE), Jokowi juga pernah mengungkap pihaknya tengah menyiapkan dana khusus untuk mengembangkan startup. Belum diketahui berapa anggaran yang akan dialokasikan.

Jokowi mengklaim tidak mau kalah dengan pemerintah Thailand yang telah menyiapkan Rp 7 triliun tahun ini untuk startup mereka.

Presiden Jokowi

"Kalau kita tidak berani melebihi mereka, saya pastikan kita akan tertinggal. Karena itu, startup harus kita perhatikan, dihubungkan, dan dibantu carikan pemodal," tegas Jokowi kala itu.

Alokasi anggaran sendiri diambil dari APBN 2016. Ini merupakan bentuk dukungan yang diberikan pemerintah kepada startup dan memfasilitasi kegiatan penelitiannya.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya