Liputan6.com, Jakarta - Pemain sepak bola biasanya tidak akan meninggalkan dunianya selepas gantung sepatu. Minimal, mereka akan terus mengikuti perkembangan yang terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Malah, tidak sedikit pemain yang meneruskan kariernya di dunia sepak bola usai pensiun. Mulai dari pengurus klub, pengurus asosiasi, atau menjadi pelatih. Di antara semuanya, yang disebut terakhir ini lebih banyak jumlahnya.
Dari sekian banyak pemain yang kemudian meniti karier kepelatihan, ada beberapa yang memulainya di usia yang tergolong muda. Artinya, begitu pensiun, mereka tak sempat menganggur. Mereka langsung bekerja, meski biasanya diawali sebagai asisten pelatih atau pelatih tim junior terlebih dahulu.
Di Italia, tradisi seperti itu cukup kuat. Tak heran bila banyak pelatih di Serie A Liga Italia yang wajahnya tak asing, karena memang kemarin sore mereka masih bermain di lapangan. Malah, jika bernasib baik, mereka bahkan bisa dipercaya melatih klub di level tertinggi, yakni Serie A.
Musim ini, ada beberapa pelatih di Serie A yang masih tergolong muda. Usia mereka masih di bawah angka 45 tahun. Liputan6.com merangkum empat pelatih termuda dari 20 pelatih yang ada. Berikut informasinya:
1. Cristian Bucchi (40 tahun 3 bulan 8 hari)
Cristian Bucchi dipercaya melatih Sassuolo sejak 20 Juni lalu. Mantan pemain Napoli itu menggantikan Eusebio Di Francesco yang kini melatih AS Roma. Ia dikontrak hingga Juni 2019.
Bucchi merupakan pelatih termuda di Serie A saat ini. Usianya hingga hari ini, Kamis (28/9/2017), yakni 40 tahun 3 bulan 8 hari. Sassuolo menjadi klub keenam yang ia latih dalam kariernya.
Bucchi mengawali karier kepelatihannya di tim junior Pescara pada tahun 2012. Setahun kemudian, ia didaulat sebagai pelatih senior Pescara. Selanjutnya, berturut-turut ia melatih AS Gubbio, Torres, Maceratese, dan terakhir Perugia, sebelum dikontrak Sassuolo.
Advertisement
2. Simone Inzaghi (41 tahun 2 bulan 20 hari)
Pelatih termuda kedua adalah Simone Inzaghi. Ia sudah melatih Lazio sejak musim lalu, dan sukses mengantarkan klub ibu kota itu finis di peringkat kelima dan lolos otomatis ke Liga Europa.
Musim ini pun, adik Filippo Inzaghi itu masih melanjutkan tren positifnya. Timnya saat ini berada di peringkat keempat dengan 13 poin. Salah satu penampilan paling impresif adalah saat membantai AC Milan, klub bertabur bintang, dengan skor 4-1 di Stadion Olimpico di pekan ketiga Serie A.
Sebelum dipercaya melatih Lazio, Inzaghi terlebih dahulu melatih tim junior Lazio sejak tahun 2010. Berbekal pengalamannya melatih tim muda selama enam tahun, Inzaghi cukup paham bagaimana membimbing para pemainnya. Terbukti, dengan skuat yang terbilang sederhana, serta modal belanja pemain yang juga irit, mantan pemain Lazio itu sejauh ini cukup sukses di Serie A dan di Liga Europa.
3. Ivan Juric (42 tahun 5 bulan 18 hari)
Ivan Juric kembali dipercaya melatih Genoa pada 10 April lalu. Yang menarik, dua bulan sebelumnya, tepatnya pada 19 Februari 2017, ia sempat dipecat oleh Genoa usai kekalahan telak 0-5 dari Pescara musim lalu. Genoa kemudian mengganti Juric dengan Andrea Mandorlini.
Namun, di bawah asuhan Mandorlini, Genoa malah semakin parah. Lantas, manajemen Genoa cepat-cepat mengambil tindakan dan kembali menyewa jasa Juric. Dalam kontrak barunya, Juric disewa hingga Juni 2019.
Juric, yang sewaktu masih pemain pernah membela Sevilla dan Genoa, mengawali karier kepelatihannya sejak tahun 2010. Awalnya ia melatih tim junior Genoa selama setahun. Selanjutnya tahun 2011 ia pindah ke Inter sebagai asisten teknis di bawah pelatih Gian Piero Gasperini. Kemudian tahun 2012 ia ikut Gasperini ke Palermo, masih sebagai asisten pelatih.
Tahun 2013, ia kembali melatih tim junior Genoa. Lalu tahun 2014, ia melatih Mantova, klub yang saat ini bermain di Serie D. Kemudian tahun 2015, ia melatih Crotone, sebelum akhirnya ke Genoa tahun 2016.
Advertisement
4. Vincenzo Montella (43 tahun 2 bulan 28 hari)
Satu lagi pelatih muda yang masuk daftar ini adalah Vincenzo Montella. Pelatih yang tengah dalam tekanan bersama AC Milan itu merupakan pelatih termuda keempat di Serie A.
Ya, posisi Montella saat ini sedang terancam, menyusul kekalahan memalukan dari Sampdoria akhir pekan lalu. Itu merupakan kekalahan kedua AC Milan musim ini dan membuat mereka tercecer di peringkat enam, terpaut enam angka dari pemuncak klasemen, Napoli dan Juventus. Nasibnya akan sangat ditentukan oleh hasil melawan AS Roma dan Inter Milan dalam dua laga selanjutnya.
Adapun Montella memulai karier kepelatihannya di tim muda AS Roma pada tahun 2009. Waktu itu usainya masih 35 tahun. Ia baru pensiun dari AS Roma. Februari 2011, ia sempat melatih AS Roma senior selama empat bulan, untuk mengisi kekosongan pelatih sepeninggal Claudio Ranieri yang memutuskan mundur. Juni tahun yang sama, ia melatih Catania selama semusim.
Berikutnya, tahun 2012, Montella ditunjuk sebagai pelatih Fiorentina. Di klub asal Kota Firenze inilah karier terlama dan tersukses Montella sejauh ini. Ia melatih La Viola selama tiga musim. Selama itu pula ia membawa Fiorentina finis di peringkat empat klasemen secara berturut-turut. Ia juga sukses mengantarkan Fiorentina sampai babak semifinal Liga Europa tahun 2015, dan lolos final Coppa Italia tahun 2014 meski akhirnya kalah 1-3 dari Napoli.
Selepas melatih Fiorentina, sebelum melatih AC Milan, Montella sempat melatih Sampdoria selama delapan bulan (November 2015 - Juni 2016). (Abul Muamar)