Menteri PUPR: Program Sejuta Rumah Juga Beri Uang Tunai Rp 4 Juta

Masyarakat yang mengakses kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi hanya membayar uang muka 1 persen dan bunga 5 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Sep 2017, 22:14 WIB
Di Cikampek ternyata terdapat perumahan bersubsidi yang menawarkan fasilitas lengkap berupa sekolah, kios, food court, klinik, dan ruko.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memberikan berbagai kemudahan kepada masyarakat dalam Program Sejuta Rumah. Program ini sendiri untuk membantu masyarakat agar bisa memiliki hunian.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan, pemerintah memberikan dukungan berupa fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan subsidi selisih bunga (SSB).

Dengan bantuan fasilitas ini, maka masyarakat yang mengakses kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi hanya membayar uang muka 1 persen dan bunga 5 persen.

"Program Sejuta Rumah uang muka 1 persen," dalam acara bincang bisnis dengan tema Rumah untuk Rakyat di SCTV Tower Jakarta, Kamis (28/9/2017).Dia menambahkan, bunga rendah tersebut berlaku sepanjang kredit rumah. Cicilan KPR ini sendiri maksimal 20 tahun.

Basuki melanjutkan, selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan berupa subsidi bantuan uang muka (SBUM). Bantuan yang diterima sendiri sebesar Rp 4 juta.

"Pemerintah tahu pengurusan uang muka pasti ada biaya adminitrasi itu dibantu cash Rp 4 juta untuk BPHTB dan notaris. Selain 1 persen dibantu 4 juta cash uang muka," jelas dia.

Basuki menerangkan, sejak Program Sejuta Rumah ini diluncurkan tahun 2015, rata-rata telah terbangun 800 ribu rumah setiap tahunnya. Dia berharap, program ini mendekatkan masyarakat dengan hunian yang layak.

"Data kami 2015 mulai program ini ada 13,5 juta rumah backlog. Saat ini program 2015-2016-2017 data terakhir 11,4 juta sehingga selisihnya hasil program dari sejuta rumah," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya