Liputan6.com, Jakarta Harga emas akhirnya naik setelah menyentuh level terendah dalam 6 pekan. Kenaikan dipicu dolar yang turun dari level tertingginya dalam sebulan terakhir.
Namun secara mingguan, dolar tetap terhitung naik, ditopang harapan bahwa The Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat akan kembali menaikkan suku bunga pada tahun ini.
Advertisement
Emas untuk pengiriman Desember naik 90 sen atau kurang dari 0,1 persen ke leveln US$ 1.288,7 per ounce. Pada hari Rabu kemarin, emas berada di harga terendah sejak 16 Agustus menurut FactSet data.
"Pedagang bisa jadi takut karena The Fed akan menaikkan suku bunga, tapi investor swasta yang bermain di komoditas ini tidak percaya," kata Adrian Ash, kepala Riset di BullionVault melansir Marketwatch, Jumat (29/9/2017).
"Mereka menggunakan penurunan harga ini untuk membangun kembali posisi setelah mengambil keuntungan selama musim panas ini," imbuh dia.
Indeks dolar ICE yang mengukur nilai mata uang dolar terhadap sekeranjang 6 mata uang lain, turun 3 persen pada Kamis, namun setelah menyentuh level tertinggi sejak Agustus akhir.
Dolar telah melihat keseluruhan kekuatan pada ekspektasi meningkatnya Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Dolar yang lebih kuat membuat lebih mahal bagi pemegang mata uang lain untuk membeli komoditas berdenominasi dolar, seperti emas.