Pakai Pembangkit Diesel, Aksi Efisiensi PLN Tak Terganggu

Ke depannya porsi BBM akan mengalami penurunan dari saat ini 5,8 persen dalam bauran energi menjadi 2 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Sep 2017, 13:00 WIB
Citizen6, Jambi: Petugas memeriksa mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Desa Koto Lolo. (Pengirim: Agus Trimukti)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menyatakan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), untuk melistriki wilayah terpencil, tidak akan berpengaruh pada efisiensi.

Direktur Pengadaan Strategis II PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan,‎ PLTD untuk melistriki wilayah terpencil kapasitasnya sangat kecil, sehingga tidak banyak mengkonsumsi bahan bakar.  Dengan demikian, pengeluaran PLN untuk bahan bakar PLTD yang mengkonsumsi BBM tidak besar.

"Enggak (mengganggu efisiensi), Karena kapasitasnya kecil-kecil,"‎ kata Iwan di Jakarta, Jumat (29/9/2017).

Iwan melanjutkan, penggunaan PLTD juga t‎idak akan meningkatkan porsi penggunaan BBM dalam bauran energi kelistrikan. Pasalnya, kapasitasnya kecil. Saat ini PLN juga sudah menghentikan penggunaan PLTD berkapasitas besar.

‎"Tapi fuel mix (bauran) rendah karena kecilkan, dulu di Jawa Sumatera jawa diesel gede-gede sekali, sekarang dijawa enggak ada,walau di sana (pulau terluar) masih pakai kecil sekali," papar dia.

Iwan mengungkapkan, kedepannya porsi BBM akan mengalami penurunan dari saat ini 5,8 persen dalam bauran energi menjadi 2 persen. Penurunan tersebut seiring dengan diterapkannya sistem hybrid pada pembangkit, yaitu kolaborasi antara PLTD dengan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan potensi yang ada di wilayah terpencil tersebut.

"Nanti dikombinasi dengan solar ( pembangit cahaya matahari) kalau fuel mix BBM sekarang kiria-kira 5,8 persen nanti turun2 persen," tutup Iwan.

Tonton Video Pilihan Berikut Ini:

 


PLN Diminta Kurangi Pembangkit Diesel

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengingatkan kepada PT PLN (Persero) untuk mengurangi penggunaan pembangkit yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Pengurangan tersebut untuk meningkatkan efisiensi sehingga harga listrik bisa terjangkau.

Jonan telah memberikan arahan kepada direksi PLN untuk melakukan efisiensi dalam berbagai hal. Beberapa bentuk efisiensi tersebut adalah dengan mengkaji ulang penggunaan energi primer pada pembangkit dan perawatan berkala infrastruktur kelistrikan.

"Saya sudah katakan, PLN harus melakukan efisiensi dalam semua kegiatan," kata Jonan.

Untuk penggunaan energi‎ primer pembangkit, sebaiknya PLN mengurangi pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang mengonsumsi BBM. Pasalnya, Biaya Pokok Produksi (BPP) pembangkit listrik tersebut cukup tinggi.

Menurut Jonan, pembangkit yang menggunakan BBM tersebut, seharusnya sudah bisa digantikan dengan pembangkit lain yang telah beroperasi dengan bahan bakar yang lebih murah, sehingga dapat menurunkan porsi BBM dalam bauran energi yang saat ini sekitar 6 persen.

"Harapan saya jangan 6 persen wong yang Commercial Operation Date (beroperasi) bertambah," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya