Pertamina dan Inalum Bakal Bentuk Perusahaan Patungan

PT Pertamina (Persero) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) akan membuat perusahaan patungan untuk menghasilkan produksi CPC.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Sep 2017, 14:58 WIB
Antrean pemotor saat mengisi BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (15/6). Selama musim mudik Pertamina menurunkan harga Pertamax menjadi Rp.8000 yang berlaku di SPBU bertanda khusus yang tersebar di jalur mudik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) akan membuat perusahaan patungan (joint venture) untuk menghasilkan produk Calcined Coke (CPC).

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, sebenarnya pembentukan perusahaan patungan ini sudah direncanakan sejak lama, tapi sampai saat ini belum terwujud.

"Sudah tiga tahun saya di sini enggak kelar-kelar (kerja samanya). Sampai pernah saya kepikiran, kalau perlu saya tongkrongin Pertamina. Jadi, nanti sore kita tuntaskan pembuatan usaha patungan (joint venture)-nya," kata Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno di Kementerian BUMN, Jumat (29/9/2017).

Rini menuturkan, nantinya Pertamina menjadi pemilik saham mayoritas di perusahaan patungan ini dengan porsi kepemilikan sebesar 75 persen, sementara Inalum hanya 25 persen.

Rencananya, Rini bersama dengan Pertamina dan Inalum akan menyelesaikan rencana yang sudah lama ini, hingga dilanjutkan dengan konstruksi proyek.

"Mengapa sinergi ini sangat penting? Tujuannya untuk mempercepat investasi yang ada di Pertamina dan Inalum," ujar dia.

Seperti diketahui, CPC merupakan salah satu komponen pendukung dalam proses pengolahan smelter, dan diperkirakan membutuhkan dana investasi sebesar US$ 30 juta untuk membangun pabrik tersebut. Rencananya, pabrik ini dibangun di Dumai, Riau. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya